Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

7 Ruas Tol di Indonesia Sudah Dilengkapi Teknologi WIM

BACA JUGA

Selular.id – Pemerintah dan pengelola jalan tol terus berinovasi meningkatkan sistem pemantauan dan pengawasan lalu lintas seiring meningkatnya volume kendaraan.

Salah satu teknologi yang kini diterapkan di tujuh ruas tol strategis adalah Weigh In Motion (WIM), sistem pengukuran berat kendaraan otomatis tanpa perlu menghentikan laju kendaraan.

Teknologi WIM menggunakan sensor khusus yang dipasang di bawah permukaan jalan tol untuk mengukur berat kendaraan secara real-time.

Sistem ini mampu mendeteksi kendaraan dengan muatan berlebih sambil menjaga kelancaran arus lalu lintas, berbeda dengan metode timbangan konvensional yang mengharuskan kendaraan berhenti.

Penerapan WIM menjadi solusi efektif mengatasi masalah kendaraan overload yang selama ini mengancam keamanan dan umur infrastruktur jalan tol.

Data yang terkumpul dari sistem ini juga memberikan gambaran komprehensif untuk perencanaan pengembangan infrastruktur transportasi nasional.

Mengenal Teknologi Weigh In Motion

Weigh In Motion (WIM) merupakan sistem canggih yang memanfaatkan sensor untuk mengukur berat kendaraan saat melintas di atasnya.

Teknologi ini dirancang khusus untuk beroperasi tanpa mengganggu arus lalu lintas, membuatnya ideal diterapkan di jalan tol dengan volume kendaraan tinggi.

Sistem WIM bekerja dengan mendeteksi tekanan yang dihasilkan kendaraan saat melintas di atas sensor.

Data yang diperoleh kemudian diproses secara real-time untuk menentukan apakah kendaraan memenuhi batas berat yang diizinkan.

Pengelola tol dapat langsung mengambil tindakan jika terdeteksi pelanggaran.

Selain fungsi pengawasan, WIM juga berperan sebagai alat pengumpul data statistik lalu lintas.

Informasi mengenai pola distribusi beban kendaraan dan volume lalu lintas membantu pengelola dalam merencanakan pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur yang lebih tepat sasaran.

Daftar Ruas Tol yang Sudah Menggunakan WIM

Hingga saat ini, tujuh ruas tol strategis di Indonesia telah dilengkapi dengan teknologi WIM.

Penerapan bertahap ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan standar keamanan dan efisiensi pengelolaan jalan tol.

Tol Jakarta-Cikampek menjadi salah satu yang pertama mengadopsi teknologi ini. Sebagai ruas tol tersibuk di Indonesia, pemasangan WIM membantu pengelola memantau kendaraan berat yang berpotensi merusak struktur jalan. Sistem ini juga mendukung pengumpulan data lalu lintas untuk evaluasi berkala kondisi infrastruktur.

Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) turut mengimplementasikan WIM dalam operasionalnya. Teknologi ini memungkinkan pengawasan yang lebih efektif terhadap kendaraan dengan muatan berlebih, mengurangi risiko kerusakan dini pada jalan tol yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah ini.

Di Jawa Timur, Tol Surabaya-Mojokerto memanfaatkan WIM untuk mengontrol kendaraan yang melintas. Sebagai jalur penghubung vital di wilayah tersebut, sistem ini membantu mengidentifikasi kendaraan yang membawa muatan melebihi kapasitas yang diizinkan.

Tol Semarang-Solo juga telah dilengkapi sistem WIM guna memantau kendaraan berat. Penerapan teknologi ini berkontribusi dalam menjaga kondisi jalan tol tetap optimal dan meminimalkan potensi kerusakan akibat beban berlebih.

Wilayah Bali tidak ketinggalan dengan Tol Bali Mandara yang menghubungkan Nusa Dua dan Sanur. Penggunaan WIM di sini berfungsi mengontrol lalu lintas dan memastikan kendaraan yang lewat mematuhi batas berat yang ditetapkan.

Di Sumatera Utara, Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi turut mengadopsi teknologi WIM. Implementasi sistem ini membantu pengelola menjaga kelancaran arus lalu lintas sekaligus memastikan kondisi jalan tol tetap prima.

Wilayah Jabodetabek juga memiliki Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran yang menggunakan WIM. Teknologi ini berperan penting dalam memantau kendaraan yang melintas dan mencegah kerusakan jalan akibat kendaraan berat.

Manfaat Strategis Penerapan WIM

Penggunaan teknologi WIM pada ruas tol membawa berbagai manfaat signifikan bagi multiple stakeholders.

Manfaat utama terletak pada peningkatan efisiensi pengawasan dimana kendaraan dengan muatan berlebih dapat terdeteksi otomatis tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas.

Aspek keamanan infrastruktur menjadi prioritas dengan adanya WIM. Kendaraan overload diketahui menjadi penyebab utama kerusakan dini pada jalan tol.

Dengan sistem deteksi dini ini, pengelola dapat mencegah kerusakan struktural yang berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Data yang dihasilkan WIM memberikan nilai tambah bagi perencanaan infrastruktur masa depan.

Pola dan volume lalu lintas kendaraan berat dapat dianalisis untuk menentukan prioritas pengembangan dan pemeliharaan jalan tol.

Pengguna jalan tol juga bisa memanfaatkan aplikasi pemantau lalu lintas untuk perjalanan yang lebih nyaman.

Efisiensi pengelolaan sumber daya meningkat seiring berkurangnya kerusakan infrastruktur.

Biaya pemeliharaan jalan tol dapat dialokasikan untuk pengembangan yang lebih produktif, sementara operasional tol menjadi lebih efektif dengan minimnya gangguan akibat perbaikan jalan.

Pengendara juga merasakan manfaat tidak langsung dengan adanya WIM. Kelancaran lalu lintas terjaga karena tidak ada antrean di pos timbangan, dan kondisi jalan yang lebih baik meningkatkan kenyamanan berkendara.

Untuk transaksi yang lebih praktis, pengendara dapat memanfaatkan fitur NFC di smartphone untuk pembayaran tol elektronis.

Dampak terhadap Pengembangan Infrastruktur Tol

Implementasi WIM sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi nasional.

Teknologi ini mendukung kebijakan penyesuaian tarif tol yang bertujuan menjaga sustainability operasional dan pemeliharaan jalan.

Data akurat dari sistem WIM menjadi dasar pertimbangan dalam perencanaan ruas tol baru dan pemeliharaan yang berkelanjutan.

Informasi mengenai distribusi beban kendaraan membantu menentukan spesifikasi teknis yang tepat untuk pembangunan infrastruktur masa depan.

Ke depan, diharapkan lebih banyak ruas tol yang mengadopsi teknologi WIM seiring dengan ekspansi jaringan tol nasional.

Integrasi sistem ini dengan teknologi lain seperti CCTV dan sistem monitoring digital akan menciptakan ekosistem pengelolaan tol yang lebih komprehensif dan efisien.

Pengembangan berkelanjutan sistem WIM juga mencakup peningkatan akurasi sensor dan integrasi dengan sistem pintu tol otomatis.

Hal ini akan menciptakan sistem pengawasan yang lebih terpadu dari hulu ke hilir operasional jalan tol.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, teknologi WIM diproyeksikan menjadi standar dalam pengelolaan jalan tol modern di Indonesia.

Penerapannya yang semakin meluas diharapkan dapat mendukung terwujudnya infrastruktur transportasi yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh pengguna jalan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU