Selular.ID – Bayangkan, setiap hari Anda menerima puluhan pesan atau panggilan tak dikenal yang berpotensi merugikan. Itulah realitas yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan, ada lebih dari 1.000 upaya scam dan spam yang menyerang negeri ini setiap harinya.
Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan alarm darurat bagi keamanan digital di tanah air.
Dalam acara peluncuran solusi spam dan scam Indosat di Jakarta, Teguh Arifiyadi, Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kemenkomdigi membeberkan data mengejutkan.
Dari pagi hingga siang ini, sudah 50 laporan masuk. Jika dirata-rata, setiap menit ada setidaknya satu laporan penipuan digital yang tercatat.
“Ini menunjukkan betapa masifnya ancaman yang kita hadapi. Yang lebih mengkhawatirkan, korban tidak pandang bulu. Mulai dari masyarakat kelas menengah ke bawah hingga pejabat tinggi pun tak luput dari incaran,”ujar Teguh di Jakarta, (07/08/2025).
Modus yang Terus Berevolusi
Teguh menjelaskan bahwa para pelaku penipuan digital memiliki tim riset dan pengembangan sendiri.
Mereka terus memutakhirkan modus operandi, membuat pola penipuan semakin sulit dikenali.
“Untuk rekening saja sudah lebih dari 800 ribu laporan per tahun. Untuk nomor seluler, lebih dari 160 ribu,” paparnya.
Angka-angka ini menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan kejahatan siber tersebut.
Menariknya, Indonesia termasuk negara dengan panggilan spam tertinggi di dunia.
Fakta ini semakin mempertegas urgensi penanganan masalah ini. Beberapa modus yang kerap digunakan antara lain penipuan mengatasnamakan institusi resmi seperti yang pernah terjadi dengan kasus hacker menggunakan nama Pos Indonesia.
Baca Juga:
Kerugian yang Tidak Main-main
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengungkapkan dampak finansial yang ditimbulkan.
“Kerugian mencapai Rp476 miliar hanya dalam periode November 2024 hingga Januari 2025,” katanya.
Angka ini bisa jadi hanya puncak gunung es, mengingat banyak korban yang tidak melapor.
Penanganan kasus ini pun tidak sederhana. Komdigi bekerja sama dengan polisi divisi kejahatan siber untuk mengungkap jaringan penipuan.
“Kami memiliki mekanisme khusus dan terus berkoordinasi dengan cybercrime Mabes Polri,” tegas Nezar Patria, Wamenkomdigi, dalam kesempatan yang sama.
Kolaborasi ini penting mengingat pelaku seringkali beroperasi lintas wilayah bahkan lintas negara.
Upaya Pencegahan yang Dilakukan
Di tengah tantangan ini, berbagai upaya pencegahan terus dikembangkan. Salah satunya adalah solusi berbasis AI yang baru saja diluncurkan Indosat.
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi tameng pertama bagi masyarakat. Selain itu, edukasi terus digencarkan untuk meningkatkan literasi digital.
Penting untuk diingat bahwa penipuan digital seringkali memanfaatkan kelalaian korban. Mulai sekarang, waspadalah terhadap setiap pesan atau panggilan mencurigakan.
Verifikasi informasi dari sumber resmi sebelum memberikan data pribadi atau melakukan transaksi. Perlindungan diri dimulai dari kesadaran kita sendiri.