Selular.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyatakan pembangunan jaringan internet cepat berbasis frekuensi 1,4 GHz memerlukan waktu hingga lima tahun sebelum bisa dinikmati masyarakat. Proyek ini akan difokuskan untuk layanan fixed broadband ke rumah-rumah, bukan untuk jaringan seluler.
Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto menjelaskan, pemenang lelang frekuensi 1,4 GHz baru akan diketahui Oktober 2025. Setelah itu, pembangunan jaringan akan dilakukan bertahap sesuai komitmen pemenang lelang. “Tahun pertama akan digunakan untuk persiapan infrastruktur oleh industri,” ujar Wayan yang Selular kutip, Selasa (5/8/2025).
Menurut Wayan, beberapa vendor telah menyiapkan perangkat seperti Base Transceiver Station (BTS) dan modem khusus untuk penggunaan di rumah. “Desember mungkin sudah mulai membangun,” tambahnya. Frekuensi 1,4 GHz ini akan digunakan khusus untuk koneksi dari BTS ke rumah pelanggan, sementara backbone jaringan tetap mengandalkan teknologi Evo.
Baca Juga:
Tahapan Seleksi dan Persyaratan
Proses seleksi operator untuk frekuensi 1,4 GHz saat ini masih dalam tahap pengumuman hingga 11 Agustus 2025. Wayan menyebut belum bisa memastikan jumlah peminat lelang. “Setelah tanggal 11 itu operator bisa mendownload dokumen lelang. Baru ketahuan berapa peminatnya,” jelasnya.
Komdigi telah membuka seleksi pengguna frekuensi 1,4 GHz untuk layanan broadband wireless access sejak 28 Juli 2025. Frekuensi ini dibagi dalam tiga regional dengan masa berlaku izin selama 10 tahun. Persyaratan peserta seleksi cukup ketat, antara lain:
- Memiliki perizinan penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis fiber optik
- Memiliki NIB untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup berbasis fiber optik
- Memiliki perizinan sebagai Internet Service Provider (ISP)
- Tidak dalam proses kepailitan atau penghentian usaha
- Tidak terafiliasi dengan peserta seleksi lainnya
Target Pelayanan dan Jadwal Penting
Operator yang berminat wajib menyerahkan proposal teknis yang mencakup target jumlah rumah tangga yang akan dilayani dengan kecepatan minimal 100 Mbps dalam lima tahun. Target ini harus memenuhi ketentuan minimal untuk masing-masing regional.
Jadwal penting dalam proses seleksi ini meliputi:
- Pengambilan akun sistem e-Auction: 11-13 Agustus 2025
- Pengambilan dokumen seleksi: 11-20 Agustus 2025 (secara daring)
- Pengumuman pemenang: Oktober 2025
Proyek ini diharapkan dapat memperluas akses internet cepat di Indonesia, terutama untuk layanan fixed broadband. Seperti dikemukakan dalam artikel sebelumnya, perluasan jaringan internet terjangkau menjadi fokus berbagai pihak untuk mendukung transformasi digital di Indonesia.
Sementara itu, untuk layanan seluler, pemerintah masih menunggu alokasi frekuensi 700 MHz. “Ini bukan untuk seluler. Nah seluler tunggu nanti 700 MHz,” tegas Wayan. Perkembangan teknologi jaringan di Indonesia terus menunjukkan kemajuan, seperti yang pernah diungkapkan dalam laporan tentang transformasi jaringan XL beberapa tahun lalu.