Rabu, 13 Agustus 2025
Selular.ID -

Lupakan Jensen Huang dan Sam Altman, Sekarang Ada 11 Miliarder Muda Dengan Kekayaan Fantastis Gegara AI

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Ledakan AI membuat pebisnis di sektor ini semakin kaya raya. Tengok saja Jensen Huang. Pria yang pernah bekerja sebagai tukang cuci piring di restoran Denny’s itu, kini berpredikat sebagai manusia bernilai lebih dari Rp 1.000 triliun.

Pada juli lalu, kekayaan bersih CEO NVIDIA itu dilaporkan melonjak hingga $151 miliar menyusul kesuksesan besar produsen chip grafis tersebut di bidang AI.

Pertumbuhan pesat pendapatan AI di seluruh dunia telah menjadikan Huang salah satu dari 20 orang terkaya di dunia.

Lonjakan kekayan Huang, sejalan dengan pertumbuhan NVIDIA yang fenomenal. Menurut The Street, NVIDIA Corp. baru-baru ini mencapai tonggak sejarah kapitalisasi pasar sebesar US$4 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga di dunia pada era modern.

Seperti halnya Jensen Huang, Sam Altman diuntungkan dengan booming AI. Sam adalah pengusaha, investor, dan eksekutif teknologi Amerika terkemuka yang paling dikenal sebagai CEO OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT.

Berkat ChatGPT, platform AI generative paling popular sejagat, pada Juni 2025, kekayaan bersih Sam Altman diperkirakan mencapai $1,7 miliar.

Menariknya, deretan miliarder saat ini tak lagi didominasi oleh muka-muka lama yang umumnya berasal dari tech giant, namun juga kalangan muda yang sukses membangun startup (perusahaan rintisan).

Tak dapat dipungkiri, startup kecerdasan buatan telah memicu salah satu gelombang penciptaan kekayaan terbesar dalam sejarah, menghasilkan puluhan miliarder hanya dalam beberapa bulan dan mendorong valuasi perusahaan ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Ledakan AI Menciptakan Miliarder Baru dengan Kecepatan yang Memecahkan Rekor

Menurut CB Insights, pendanaan besar untuk Anthropic, Safe Superintelligence, OpenAI, Anysphere, dan lainnya telah mendorong jumlah unicorn AI — perusahaan swasta dengan valuasi $1 miliar atau lebih — menjadi 498, dengan nilai gabungan mencapai $2,7 triliun.

Sebanyak 100 startup berbasis AI, telah muncul sejak 2023. Lebih dari 1.300 perusahaan itu, sekarang sudah berpredikat unicorn, karena bernilai setidaknya $100 juta. Kesuksesan 100 startup tersebut, tentu saja mendorong lonjakan kekayaan para pendiri/CEO-nya.

Jadi mari sejenak lupakan para miliarder tua seperti Jensen Huang, Sam Altman, Mark Zukerberg, Jeff Bezos, Elon Musk, atau Michael Dell. Karena di luar para taipan itu, mulai muncul deretan miliarder muda dengan usia di bawah 40 tahun.

Berikut adalah 11 profil singkat para miliarder muda, yang nilai kekayaannya melonjak fantastis gegara ledakan AI.

Alexandr Wang (Salah satu pendiri dan mantan CEO Scale)
Alexandr Wang (Salah satu pendiri dan mantan CEO Scale)
  1. Alexandr Wang

Salah satu pendiri dan mantan CEO Scale yang baru berusia 28 tahun, kini menjadi miliarder termuda di dunia yang merintis usahanya sendiri, dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar $3,6 miliar setelah Meta menginvestasikan $14,3 miliar di Scale dan Wang bergabung dengan tim Meta AI.

  1. Lucy Guo

Salah satu pendiri Scale AI yang sekarang menjalankan Passes, pesaing OnlyFans, memiliki kekayaan lebih dari $1 miliar berdasarkan sahamnya di Scale AI.

  1. Dario Amodei

Salah satu pendiri Anthropic, diperkirakan memiliki kekayaan bersih lebih dari $1,2 miliar, dan angka tersebut kemungkinan jauh lebih tinggi setelah penggalangan dana perusahaan saat ini yang menilai Anthropic lebih dari $170 miliar. Ketujuh pendirinya kini telah menjadi miliarder, bersama dengan beberapa investor awal.

  1. Michael Intrator

Salah satu pendiri dan CEO CoreWeave, diperkirakan memiliki kekayaan senilai $10 miliar setelah IPO perusahaan pada Maret lalu dan harga saham yang melonjak. Perusahaan ini telah melahirkan setidaknya enam miliarder lainnya, termasuk kepala pengembangan dan kepala strategi.

  1. Liang Wenfeng

Pendiri dan CEO perusahaan AI China DeepSeek kemungkinan bernilai lebih dari $1 miliar berdasarkan perkiraan nilai perusahaan AI berbiaya rendah tersebut.

  1. Joe Lonsdale

Sang kapitalis ventura, yang sudah kaya sebelum AI, ditambahkan ke daftar Forbes dengan sahamnya di Palantir dan Anduril.

  1. Michael Truell

CEO dan salah satu pendiri Anysphere, yang mencapai valuasi $9,9 miliar pada Juni lalu. Selain Truell, kemungkinan tiga pendiri lainnya juga berpredikat miliarder.

  1. Yao Runhao

Game simulasi kencan AI milik Yao Runhao, Love and Deepspace, telah melejit di China, menjadikan Yao seorang miliarder.

  1. Brett Adcock

Pengusaha serial dan pendiri perusahaan robotika AI Figure AI bernilai miliaran setelah Figure dinilai mencapai $39,5 miliar dalam penggalangan dana pada April lalu.

  1. Aravind Srinivas

CEO dan salah satu pendiri Perplexity, kemungkinan besar mencapai status miliarder setelah mesin pencari AI tersebut mencapai valuasi lebih dari $18 miliar pada Juli lalu. Tiga pendiri lainnya juga kemungkinan besar adalah miliarder.

  1. Ilya Sutskever

Mantan kepala ilmuwan di OpenAI mengundurkan diri untuk ikut mendirikan Safe Superintelligence, perusahaan yang nilainya mencapai lebih dari $32 miliar kurang dari setahun setelah didirikan.

  1. Mira Murati

Mantan kepala teknologi di OpenAI meluncurkan Thinking Machines Lab pada Februari 2025. Mira dengan cepat mengumpulkan $2 miliar dengan valuasi $12 miliar.

Baca Juga: Nvidia Capai Valuasi $4 Triliun, CEO Jensen Huang Bicara Dampak AI

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU