Senin, 22 September 2025
Selular.ID -

Keunggulan Kunpeng 930, Chip Server 5nm dengan 80 Core

BACA JUGA

Selular.id – Huawei kembali memperkuat portofolio chipset server mereka dengan meluncurkan Kunpeng 930, prosesor terbaru yang dibangun dengan arsitektur 5nm dari TSMC.

Pengungkapan detail teknis chip ini dilakukan melalui video teardown oleh akun @Kurnalsalts, yang menunjukkan konstruksi dan spesifikasi internal Kunpeng 930. Chip ini diklaim menawarkan peningkatan performa hampir dua kali lipat dibandingkan pendahulunya, meski masih tertinggal beberapa generasi dari produk terbaru Intel dan AMD.

Kunpeng 930 menggunakan proses fabrikasi N5 TSMC untuk unit CPU, sementara die I/O-nya diduga diproduksi dengan proses 14nm milik SMIC.

Chip berukuran 77,5mm x 58,0mm ini dirancang untuk motherboard dual-socket dengan arsitektur CPU Mount TaiShan. Setiap die CPU memiliki 10 cluster, dan setiap cluster mengintegrasikan 2 core CPU, sehingga total mencapai 80 core.

Selain jumlah core yang impresif, Kunpeng 930 juga dilengkapi dengan cache yang besar. Setiap die memiliki 91MB cache L3 dan dukungan cache L2 sebesar 2MB.

Chip ini juga menawarkan 96 jalur PCIe dan koneksi memori 16-channel, yang menjadikannya solusi server yang tangguh untuk berbagai beban kerja komputasi tinggi.

Meski menunjukkan kemajuan signifikan, Huawei masih perlu berinovasi lebih jauh untuk mengejar ketertinggalan dari pesaing global seperti Intel dan AMD. Langkah strategis seperti merancang chip dengan proses 2nm atau 1nm, serta merekrut desainer chip AI, dapat menjadi kunci untuk mempercepat persaingan di pasar global.

Latar Belakang Pengembangan Chip Lokal

Pengembangan Kunpeng 930 tidak lepas dari upaya Huawei dan mitra teknologi Tiongkok untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS. Seperti yang terlihat dari berbagai insiden sebelumnya, ketergantungan pada teknologi asing berisiko tinggi, terutama dalam hal sanksi dan pembatasan ekspor. Upaya ini sejalan dengan langkah pemerintah Tiongkok yang mendorong penggunaan teknologi dalam negeri, termasuk pelarangan penggunaan chip Intel dan AMD di PC pemerintah, seperti yang diberlakukan awal tahun ini.

Huawei telah lama berinvestasi dalam pengembangan chipset mandiri, baik untuk perangkat mobile maupun infrastruktur server. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk bersaing di kancah global. Meski masih ada jarak dengan pemain utama seperti Intel dan AMD, kemajuan yang ditunjukkan Kunpeng 930 membuktikan bahwa Huawei serius dalam mengembangkan solusi komputasi yang independen.

Selain itu, Huawei juga terus berkolaborasi dengan mitra fabrikasi seperti SMIC untuk memastikan bahwa produksi chip mereka tidak sepenuhnya bergantung pada TSMC. Meski proses 14nm SMIC masih tertinggal dari TSMC, integrasi antara desain canggih dan fabrikasi lokal menunjukkan komitmen jangka panjang untuk membangun ekosistem teknologi yang mandiri.

Implikasi bagi Pasar Server Global

Kehadiran Kunpeng 930 di pasar server global dapat mengubah dinamika persaingan, terutama di kawasan Asia dan negara-negara yang mencari alternatif dari produk AS. Dengan performa yang ditingkatkan dan fitur yang kompetitif, chip ini berpotensi menarik minat perusahaan dan pemerintah yang ingin diversifikasi penyedia teknologi.

Namun, tantangan terbesar Huawei tetap pada kemampuan mereka untuk berinovasi secara berkelanjutan dan mengatasi kendala akses teknologi canggih akibat pembatasan AS. Seperti terlihat dalam kasus Qualcomm yang mengurangi ekspektasi pendapatan dari Huawei, ketegangan geopolitik terus mempengaruhi strategi bisnis dan teknologi perusahaan.

Meski demikian, Huawei tampaknya tidak menyerah. Dengan dukungan penuh dari pemerintah Tiongkok dan komitmen untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, perusahaan ini terus berusaha mengejar ketertinggalan teknologi. Kunpeng 930 adalah bukti nyata bahwa Huawei masih menjadi pemain penting dalam industri chipset global.

Ke depan, perkembangan chipset Huawei dan SMIC akan terus dipantau oleh pasar dan regulator worldwide. Inovasi dalam proses fabrikasi yang lebih kecil, seperti 3nm atau bahkan 2nm, akan menjadi penentu apakah Huawei dapat benar-benar mengejar ketertinggalan dari Intel dan AMD.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU