Selular.id – Vida, penyedia identitas digital meluncurkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat keamanan digital nasional: Where’s The Fraud Hub dan fitur Magic Scan dalam Vida App.
Peluncuran ini dilakukan di Jakarta pada Kamis (24/7) dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Bank Indonesia.
Where’s The Fraud Hub merupakan pusat literasi digital dan deteksi penipuan berbasis AI pertama di Indonesia.
Sementara itu, Magic Scan memungkinkan pengguna memindai, menyimpan, dan mengesahkan dokumen dengan tanda tangan digital yang legally binding dalam satu aplikasi.
Kedua inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap maraknya penipuan digital yang memanfaatkan teknologi AI.
Niki Luhur, Founder & Group CEO VIDA, menegaskan bahwa penipuan berbasis AI bukan lagi ancaman masa depan, melainkan kenyataan yang harus dihadapi saat ini.
“Melalui Where’s The Fraud Hub, kami menyediakan literasi publik dan analisis tren untuk melindungi identitas digital masyarakat. Sementara Magic Scan memberikan solusi praktis dalam mengelola dokumen penting secara aman,” ujarnya.
Where’s The Fraud Hub: Pusat Edukasi untuk Indonesia Bebas Penipuan
Where’s The Fraud Hub (https://vida.id/id/wheresthefraud) menyediakan berbagai sumber edukasi, termasuk white paper, studi kasus, dan panduan praktis untuk mendeteksi penipuan berbasis AI.
Platform ini juga dilengkapi dengan video edukasi publik yang mudah dipahami.
Teguh Arifiyadi, Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital RI, mengapresiasi langkah VIDA.
Menurutnya, lebih dari 90% penipuan digital berasal dari serangan social engineering dan phishing yang memanfaatkan rendahnya literasi digital korban.
“VIDA, sebagai penyelenggara PSrE, memegang peran penting dalam verifikasi identitas yang akurat,” ucap Teguh.
Baca Juga:
Magic Scan: Solusi Digitalisasi Dokumen yang Aman
Fitur Magic Scan dalam VIDA App memungkinkan pengguna melakukan pemindaian dokumen langsung dari ponsel, termasuk pemindaian berkelompok hingga 15 dokumen sekaligus.
Fitur ini juga mendukung tanda tangan digital dengan sertifikat elektronik yang legally binding dan pembubuhan e-Meterai resmi.
Berdasarkan data Komdigi, lebih dari 250 juta dokumen ditandatangani secara elektronik pada 2024, dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah.
Magic Scan hadir sebagai solusi praktis bagi pekerja kantoran dan pelaku usaha untuk mengelola dokumen digital dengan aman, bahkan di jaringan publik seperti Wi-Fi umum.
Menurut Niki Luhur, kedua inisiatif ini merupakan wujud nyata dari misi VIDA untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan tepercaya.
“Kami tidak hanya menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat dalam melindungi diri di era digital,” tutupnya.
Untuk melindungi diri dari penipuan digital, simak juga tips menjaga keamanan digital dan panduan aman bertransaksi digital.