Pernahkah Anda membayangkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) bisa menjadi senjata ampuh bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia? Jawabannya terungkap dalam gelaran Digital Creative Entrepreneurs (DCE) Summit 2025 yang digelar Telkomsel. Acara ini bukan sekadar konferensi biasa, melainkan sebuah gerakan kolaboratif untuk mempercepat transformasi digital berbasis AI di kalangan pelaku UKM lokal.
DCE Summit 2025, yang mengusung tema “AI for #AdvancingLocals”, menjadi puncak dari rangkaian program CSR Telkomsel yang telah berjalan sejak 2021. Tahun ini, fokusnya adalah bagaimana AI bisa menjadi alat nyata untuk meningkatkan efisiensi operasional, memahami pelanggan, dan membuka pasar digital yang lebih luas. Dengan lebih dari 2.600 pendaftar, program ini berhasil menyaring 32 UKM terbaik yang siap naik kelas berkat teknologi terkini.
Dalam konferensi yang digelar di Bandung pada 4 Juli 2025 ini, Seed Paper Indonesia dinobatkan sebagai “Best of the Best” setelah melalui serangkaian tahapan ketat, mulai dari roadshow di empat kota hingga bootcamp intensif. Prestasi ini membuktikan bahwa UKM lokal tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersaing di era digital dengan memanfaatkan AI.
AI sebagai Game Changer bagi UKM Lokal
Saki H. Bramono, VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, menegaskan bahwa AI bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan bagi UKM untuk tetap kompetitif. “Melalui DCE, kami ingin memastikan bahwa UKM tidak tertinggal dalam adopsi teknologi terkini. AI bisa menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing mereka, baik di pasar lokal maupun global,” ujarnya.
Riska Fadilla Sari, Co-Founder Seed Paper Indonesia, mengaku program ini membuka matanya terhadap potensi AI. “Kami belajar bagaimana AI bisa membantu mengoptimalkan produksi, menganalisis preferensi pelanggan, bahkan memprediksi tren pasar. Ini benar-benar mengubah cara kami menjalankan bisnis,” tuturnya.
Baca Juga:
Perjalanan Panjang Menuju Puncak
Program DCE ke-4 dimulai dengan roadshow ke Malang, Medan, dan Makassar pada Januari-Februari 2025. Dari ribuan pendaftar, 400 UKM terpilih mengikuti tahap Onboarding, dan akhirnya tersaring menjadi 32 peserta yang mempresentasikan rencana ekspansi digital mereka. Bootcamp Academy di Bandung menjadi momen krusial, di mana 12 finalis mendapat pendampingan langsung dari mentor industri ternama seperti Ghea Annisa (Tiasa Plant-Based) dan Iqbal Muslimin (Evermos).
Produk-produk finalis bahkan dipromosikan melalui simulasi Live Shopping dan kolaborasi dengan TikTok KOL, menunjukkan bagaimana digitalisasi bisa langsung berdampak pada penjualan. Empat UKM terbaik—Romadu (F&B), BayiKu.id (Fashion), Seed Paper Indonesia (Craft), dan Flos AURUM (Personal Care)—lalu bersaing di Final Pitching untuk meraih gelar “Best of the Best”.
Dampak Berkelanjutan bagi Ekosistem UKM
Sejak diluncurkan pada 2021, program DCE Telkomsel telah menjangkau lebih dari 9.900 pelaku UKM dan mencetak 18 UKM unggulan yang sukses menembus pasar nasional maupun internasional. Ini sejalan dengan komitmen Telkomsel dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menciptakan dampak berkelanjutan.
Dukungan terhadap UKM lokal juga terlihat dari inisiatif lain seperti keberadaan produk UMKM di MyTelkomsel Super App, yang semakin memudahkan akses pasar digital. Kolaborasi dengan platform seperti Shopee juga memperkuat ekosistem digital UKM.
DCE Summit 2025 bukan sekadar acara, melainkan bukti nyata bahwa UKM lokal bisa berdaya saing global dengan dukungan teknologi tepat guna. Dengan AI sebagai senjata baru, masa depan UKM Indonesia semakin cerah.