Selular.id – Sony menghentikan sementara penjualan dan pengiriman Xperia 1 VII di Jepang menyusul laporan masalah software yang menyebabkan smartphone flagship terbarunya mati mendadak, restart acak, atau bahkan tidak bisa menyala sama sekali. Langkah ini diambil setelah banyak pengguna mengeluhkan gangguan teknis serius pada perangkat yang baru diluncurkan Mei lalu.
Dalam pengumuman resmi, Sony mengakui tiga masalah utama: (1) perangkat mati otomatis tanpa peringatan, (2) melakukan restart secara tiba-tiba, dan (3) gagal menyala setelah dimatikan. Untuk kasus terparah dimana Xperia 1 VII tidak merespons tombol power, Sony menyarankan pengguna menekan kombinasi tombol power + volume atas selama 20 detik, kemudian segera menginstal update software terbaru.
Namun, perusahaan asal Jepang ini menyatakan masih menyelidiki akar masalahnya. “Update terbaru mungkin bersifat pencegahan sementara tim teknik kami bekerja menemukan solusi permanen,” tulis Sony dalam halaman dukungan resminya. Pengguna yang tetap mengalami masalah diminta menghubungi layanan pelanggan Sony langsung.
Dampak Pada Pasar Global
Keputusan penarikan sementara saat ini hanya berlaku untuk pasar Jepang, dimana Xperia 1 VII telah beredar beberapa pekan. Belum ada konfirmasi apakah masalah serupa muncul di versi global atau apakah Sony akan memperluas kebijakan penangguhan penjualan ke negara lain.
Baca Juga:
Riwayat Masalah Software Sony
Ini bukan pertama kalinya produk Sony mengalami gangguan software pasca-peluncuran. Tahun 2022, kamera profesional ZV-E1 sempat mendapat kritik karena bug autofokus, meski kemudian berhasil diperbaiki via update firmware.
Xperia 1 VII sendiri merupakan andalan Sony dengan kamera canggih mengadopsi teknologi dari divisi Alpha. Masalah ini muncul di saat bersaing ketat dengan smartphone berkamera 200MP dari merek lain.
Sony belum memberikan timeline kapan penjualan akan kembali normal. Pengamat pasar menunggu apakah kebijakan ini akan mempengaruhi rencana peluncuran global Xperia 1 VII yang sedianya akan memasuki berbagai negara dalam beberapa minggu mendatang.