Selasa, 29 Juli 2025
Selular.ID -

Rusia Siap Larang WhatsApp, Gantikan dengan Aplikasi MAX

BACA JUGA

Selular.id – Rusia, negara terbesar di dunia, bersiap melarang WhatsApp, aplikasi pesan paling populer dengan 2 miliar pengguna aktif bulanan. Pemerintah Rusia berencana menggantikannya dengan aplikasi pesan baru bernama MAX yang dikembangkan secara mandiri.

Keputusan ini diumumkan oleh seorang anggota parlemen Rusia yang mengawasi sektor IT. WhatsApp dikabarkan akan masuk daftar aplikasi terbatas sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan pada platform asing. Larangan ini mengikuti jejak Facebook dan Instagram yang sudah diblokir sejak 2022.

Presiden Vladimir Putin telah menandatangani regulasi pembuatan MAX bulan lalu. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan layanan pemerintah dan diharapkan menguasai pasar yang saat ini 68% didominasi WhatsApp. “MAX bisa meraih pangsa lebih besar jika WhatsApp benar-benar pergi,” ujar pejabat Rusia.

Image by PhoneArena - The biggest country on Earth to ban the most popular chat app on Earth

Latar Belakang Pemblokiran

Anton Nemkin, anggota komite IT parlemen Rusia, menyebut WhatsApp sebagai “ancaman keamanan nasional”. Argumen serupa pernah digunakan AS untuk menekan TikTok, seperti diulas dalam artikel Selular.id sebelumnya.

Langkah ini juga disertai amendemen hukum yang menjatuhkan denda hingga 5.000 rubel (Rp1,1 juta) bagi warga yang mengakses konten terlarang, termasuk akun oposisi. Kebijakan ini menuai kritik, bahkan dari kalangan pro-Kremlin seperti Margarita Simonyan, eksekutif media pemerintah.

Dampak pada Platform Lain

YouTube juga terkena imbas dengan pengguna harian di Rusia merosot dari 40 juta (pertengahan 2024) menjadi di bawah 10 juta akibat pembatasan kecepatan. Google bahkan dihitung denda fantastis senilai $2,5 desiliun oleh pengadilan Rusia Oktober lalu.

Konflik bermula dari denda 100.000 rubel (Rp22 juta) pada 2020 karena YouTube membatasi akun tertentu. Penolakan Google membayar membuat pengadilan melipatgandakan denda setiap minggu selama empat tahun. Situasi makin rumit setelah Google menutup akun AdSense dan membatasi pengguna baru di Rusia.

Kebijakan Rusia ini mirip dengan India yang melarang TikTok (baca selengkapnya) atau AS yang memblokir DeepSeek (simak analisisnya).

Dengan MAX, Rusia ingin menciptakan ekosistem digital mandiri. Namun, transisi dari WhatsApp yang sudah mapan tidak akan mudah, mengingat pengalaman serupa pernah terjadi saat BBM dilarang di beberapa negara.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU