Selular.ID – Pernahkah Anda merasa lega setelah curhat di media sosial? Tahukah Anda bahwa setiap unggahan berisi data pribadi bisa menjadi pintu masuk bagi penjahat siber? Faktanya, 73% lalu lintas internet saat ini didominasi oleh bot yang sengaja dirancang untuk mengumpulkan informasi pribadi Anda.
Kasus kebocoran data tidak selalu melibatkan peretasan canggih. Seringkali, korban justru menjadi penyebab utama kebocoran dengan secara sukarela membagikan informasi sensitif seperti nama ibu kandung, tanggal lahir, atau alamat rumah. Data-data yang terlihat sepele ini ternyata menjadi senjata ampuh bagi penjahat siber untuk melakukan berbagai kejahatan digital.
Laporan terbaru dari Arkose Labs mengungkapkan peningkatan signifikan aktivitas bot berbahaya, terutama dalam hal scraping data yang melonjak 432% dari kuartal pertama ke kuartal kedua 2023. Teknik mereka semakin canggih dengan memanfaatkan machine learning dan AI untuk meniru perilaku manusia.
Mengapa Curhat di Medsos Berbahaya?
Media sosial sering dianggap sebagai tempat aman untuk berbagi cerita pribadi. Namun, kebiasaan ini justru menjadi bumerang ketika informasi sensitif seperti nama ibu kandung atau tanggal lahir terpampang secara publik. Data ini sering digunakan sebagai verifikasi di bank atau bahkan menjadi kombinasi PIN ATM.
Arkose Labs mencatat lima aktivitas bot paling berbahaya: pencurian akun, scraping data, pembuatan akun palsu, manajemen akun, dan penyalahgunaan produk. Aktivitas ini semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi yang memudahkan pengumpulan data secara massal.
Baca Juga:
Bot Pintar: Ancaman yang Semakin Canggih
Serangan bot pintar meningkat 291% pada kuartal kedua 2023 dibanding kuartal sebelumnya. Bot-bot ini tidak hanya mengumpulkan data dari unggahan media sosial, tetapi juga mampu menganalisis pola perilaku pengguna untuk menciptakan serangan yang lebih terpersonalisasi.
Meski demikian, tidak semua bot berbahaya. Beberapa di antaranya justru membantu pekerjaan manusia seperti mengindeks situs untuk mesin pencari atau mengurus layanan pelanggan dasar. Namun, kita perlu lebih waspada terhadap bot yang dirancang khusus untuk mencuri data.
Lindungi Diri dengan Langkah Sederhana
Kominfo terus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi, terutama menjelang pemberlakuan UU Perlindungan Data Pribadi. Beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
- Hindari membagikan informasi sensitif seperti nama ibu kandung atau tanggal lahir
- Periksa pengaturan privasi di semua akun media sosial
- Gunakan kombinasi password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun
- Aktifkan verifikasi dua langkah
Kasus kebocoran data seperti yang dialami oleh 270 ribu pelanggan Samsung Jerman membuktikan bahwa keamanan digital bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Setiap informasi yang Anda bagikan bisa menjadi celah bagi penjahat siber untuk merugikan Anda.
Baca Juga:
Di era digital ini, kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas. Mulailah dari hal sederhana dengan lebih selektif dalam berbagi informasi di media sosial. Ingat, data pribadi Anda adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan ketat.