Selular.id – Juli 2025 menandai 20 tahun sejak Google mengakuisisi Android, Inc, perusahaan di balik sistem operasi yang kini mendominasi pasar smartphone global.
Awalnya dikembangkan untuk kamera digital, visi Google mengubah Android menjadi platform serbaguna yang terus berevolusi mengikuti kebutuhan pengguna.
Android resmi diluncurkan pada 2008 dengan T-Mobile G1 sebagai perangkat pertama. Berbeda dari smartphone modern, G1 memungkinkan akses root (hak administratif penuh) secara bawaan.
Fitur ini memicu komunitas pengembang untuk memodifikasi sistem, menciptakan custom ROM seperti CyanogenMod yang memperbaiki kinerja dan menghapus bloatware.
Perjalanan Android tidak mulus. Operator seperti Verizon sempat membatasi kebebasan pengguna dengan mengunci bootloader dan mengenkripsi partisi sistem.
Namun, komunitas terus menemukan celah, seperti metode rooting HTC Hero dengan membanjiri perintah sistem.
Perlawanan ini mendorong produsen dan Google untuk menyempurnakan Android secara resmi.
Baca Juga:
Kini, Android telah matang dengan fitur seperti pembaruan rutin, keamanan terenkripsi, dan dukungan perangkat keras beragam.
Versi terbaru, Android 16, fokus pada optimasi perangkat lipat dan integrasi AI tanpa paksaan.
Meski masih mempertahankan basis open-source, modifikasi sistem kini lebih terbatas demi stabilitas.
Dari segi pasar, Android menguasai 70% pangsa global menurut IDC. Keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi dengan produsen seperti Samsung, yang menghadirkan inovasi layar lipat dan kamera canggih.
Namun, tantangan seperti fragmentasi versi OS dan ketergantungan pada layanan Google masih menjadi pekerjaan rumah.
Di Indonesia, Android menjadi tulang punggung digitalisasi dengan adopsi mencapai 85%.
Ponsel kelas menengah seperti seri Galaxy A Samsung atau Pixel a-series Google menjadi pilihan populer berkat harga kompetitif dan fitur memadai.
Kedepan, Android diproyeksikan terus berkembang dengan fokus pada komputasi edge, integrasi wearable, dan antarmuka yang lebih intuitif.
Peluncuran Pixel 10 dengan chip Tensor G4 menjadi sinyal komitmen Google dalam berinovasi di era pasca-smartphone konvensional.