Selular.ID – Huawei menegaskan dominasinya di pasar wearable global dengan meraih posisi teratas untuk perangkat wrist-worn pada Q1 2025.
HUAWEI berhasil menduduki posisi teratas di pasar perangkat wearable global pada kuartal pertama (Q1) tahun 2025, demikian data terbaru dari firma riset pasar terkemuka, IDC.
Pencapaian ini sejalan dengan komitmen HUAWEI dalam mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat melalui kepemimpinan volume ekspor di Tiongkok.
Hingga 5 Juni 2025, pengiriman kumulatif perangkat wearable HUAWEI secara global telah melampaui 200 juta unit, menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna di seluruh dunia.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi Huawei yang konsisten mengintegrasikan desain modis, fitur olahraga dan kesehatan profesional yang komprehensif, serta pengalaman pintar yang efisien dan praktis.
Di tengah tren gaya hidup sehat dan minat terhadap teknologi pemantauan kesehatan, Huawei mampu membidik kebutuhan konsumen dengan tepat.
Sinyal Positif untuk Smartphone Huawei?
Namun, keberhasilan Huawei di segmen wearable memunculkan pertanyaan penting: apakah momentum ini juga menjadi sinyal positif untuk pasar smartphone-nya, terutama di Indonesia?
Setelah sempat vakum beberapa tahun akibat tekanan dari berbagai kebijakan global, Huawei kembali mencoba peruntungan di pasar smartphone.
Di tahun 2024 akhir hingga awal 2025, Huawei mulai memperkenalkan lini smartphone terbarunya ke pasar Indonesia.
Salah satu produk yang cukup menyita perhatian adalah Huawei Mate XT Ultimate yang menawarkan desain premium lipat 3 pertama di dunia, dengan kamera superior, serta performa mumpuni berkat chipset Kirin terbaru.
Meski demikian, tantangan untuk merebut hati pasar smartphone Indonesia tidaklah mudah.
Brand-brand seperti Samsung, Xiaomi, realme, dan Infinix masih mendominasi dengan lini produk yang variatif dan harga kompetitif.
Selain itu, keterbatasan akses terhadap layanan Google di perangkat Huawei masih menjadi batu sandungan yang signifikan.
Walaupun Huawei terus berupaya memperkuat ekosistemnya sendiri melalui HarmonyOS dan Huawei Mobile Services (HMS).
Namun keberhasilan di pasar wearable dapat menjadi pijakan awal yang kuat. Tingginya adopsi perangkat wearable Huawei membuka peluang cross-selling atau integrasi layanan yang dapat menarik pengguna masuk ke ekosistem produk Huawei secara lebih luas—termasuk smartphone.
Baca juga : Comeback! Huawei Nova 13 Pro Hadir di Indonesia Ungguli Kualitas Kamera