SELULAR.ID – Para driver ojek online (Ojol) dari Koalisi Ojol Nasional (KON) ingin pemerintah tutup aplikasi Gojek dan Grab.
Keinginan mereka supaya pemerintah tutup aplikasi Gojek dan Grab jika enam tuntutan dari KON saat aksi unjuk rasa atau demo pekan lalu tidak pemerintah penuhi.
Jika tidak ada progress dalam waktu satu minggu pasca demo, mereka meminta pemerintah menutup aplikasi layanan pengantaran.
Sementara itu, mereka juga akan turun demo dalam jumlah massa yang lebih besar jika tidak ada penyelesaian dari pemerintah dalam waktu dua minggu.
“Itu permintaan kami untuk memberikan kepastian jaminan progress yang baik,” kata Perwakilan divisi hukum Koalisi Ojol Nasional (KON), Muhammad Rahman, pekan lalu.
Baca juga: Respon Gojek dan Grab Usai Ribuan Driver Ojol Demo
Soal permintaan menutup aplikasi, Menteri Kominfo Budi Arie menegaskan tidak mengambil langkah tersebut.
Pasalnya, hal itu akan mengganggu pelayanan masyarakat.
“Ya jangan lah, pelayanan masyarakat terganggu. Kita juga melihat kepentingan masyarakat, aplikator, ojol harus dipikirin,” ungkap Budi, Jumat (30/8/2024).
Dia juga mengatakan revisi Permenkominfo No 1 Tahun 2012 bisa dilakukan.
Sebab ini isu yang terkait dengan kepentingan masyarakat.
“Semua untuk kepentingan masyarakat bisa dilakukan. Lagi harmonisasi secepatnya,” kata dia.
Baca juga: Wajib Tahu! 6 Tuntutan Para Driver Ojol ke Kominfo dan Kemenhub
Salah satu tuntutan KON adalah merevisi atau menambah pasal Permenkominfo No 1 Tahun 2012 terkait tarif pengantaran makanan dan paket yang diserahkan pada pasar, bukan diatur oleh pemerintah.
Hal ini dinilai membuat aplikator bisa menerapkan harga yang sangat murah. Pada akhirnya berdampak pada penghasilan pelaku ojol.
Simak informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News