Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Cara Qualcomm Dekati Intel Untuk Diajak Merger

BACA JUGA

SELULAR.ID – Qualcomm dikabarkan sedang mendekati Intel untuk me-merger perusahaan tersebut.

Jika benar terealisasi, maka duel antara dua perusahaan tersebut akan menjadi merger teknologi terbesar secara global.

Qualcomm dan Intel bersaing ketat di beberapa pasar, seperti chip PC dan laptop.

Meski demikian, Qualcomm tidak seperti Intel yang memproduksi chip sendiri.

Qualcomm mengandalkan perusahaan seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company dan Samsung untuk memproduksi chip.

Dilaporkan dari The Wall Street Journal, Intel memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 90 miliar USD.

Hanya saja, saham Intel merosot dramatis pada Agustus 2024, anjlok hingga 53 persen.

Lihat Juga:

Baca juga: Qualcomm Mau Akuisisi Raksasa Chip Dunia Intel

Kemerosotan itu menjadi rekor terburuk sejak setengah abad Intel berdiri.

Banyak yang menyayangkan mengenai langkah yang diambil Intel hingga menyebabkan kondisi finansialnya tak segahar dulu.

Langkah yang disayangkan itu seperti, Intel tidak ikut serta dalam fomo yang menerapkan kecerdasan buatan (AI) dalam produknya.

Sebagian besar kecanggihan teknologi AI, seperti ChatGPT, berada pada prosesor grafis Nvidia, bukan prosesor pusat Intel.

Menurut para analis, Nvidia menguasai lebih dari 80 persen pangsa pasar yang sedang tumbuh cepat ini.

Dalam laporan disebutkan, pendapatan Qualcomm justru tak sebanyak Intel sekarang.

Qualcomm dalam laporannya, menghasilkan penjualan sebesar 35,8 miliar USD pada tahun fiskal 2023.

Jika dibandingkan dengan Intel pada tahun yang sama, Intel menghasilkan 54,2 miliar USD.

Banyak pengamat teknologi dan pasar yang menyambut baik dengan merger dua perusahaan ini jika benar terjadi.

Hanya saja, pemerintah AS diperkirakan akan menghalangi hal tersebut, dengan alasan keamanan nasional, dan masalah antimonopoli di negara tersebut.

Baik Intel maupun Qualcomm menjalankan bisnisnya di Tiongkok, Kedua perusahaan raksasa itu telah mendapati ‘cancel’ atas kesepakatan oleh penegak hukum antimonopoli Tiongkok.

Baca juga: Qualcomm Memperluas ke Banyak Pengguna PC Copilot+ dengan Snapdragon X Plus 8-core

Intel gagal dalam upayanya mengakuisisi Tower Semiconductor.

Hal serupa juga terjadi dengan Qualcomm, yang gagal dalam upayanya mengakuisisi NXP Semiconductor.

Jika berkaca pada tahun 2017, akuisisi dua perusahaan raksasa teknologi juga sempat dibatalkan di AS.

Pada tahun 2017, Broadcom mengajukan tawaran untuk membeli Qualcomm senilai lebih dari $100 miliar.

Saat itu yang menjabat adalah mantan Presiden Donald Trump, yang memblokir kesepakatan tersebut, pada 2018.

Masalahnya, ini dianggap mengancam keamanan nasional, karena Broadcom berkantor pusat di Singapura saat itu.

Tak hanya itu, pada 2021, Komisi Perdagangan Federal menggugat untuk memblokir upaya Nvidia membeli Arm atas dasar antimonopoli.

Kesepakatan tersebut dibatalkan pada tahun 2022 setelah adanya tekanan tambahan dari regulator di Eropa dan Asia.

Simak informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU