Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Twitter X Bakal Tutup Kantor Pusat, Berdampak ke Karyawan

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Beredar laporan jika perusahaan media sosial milik Elon Musk, X (dahulu Twitter) bakal menutup kantor pusat mereka di San Francisco, Amerika Serikat.

Sebelumnya, markas alias kantor pusat Twitter  X yang berlokasi di jalan 1355 Market Street itu sudah beroperasi sejak 2011.

Kantor ini cukup legendaris bagi perusahaan kala masih menggunakan nama Twitter.

Sebab, kantor ini menjadi saksi bisu perjalanan awal Twitter.

Twitter resmi menjadikan bangunan itu sebagai markas Twitter global sejak 2012, hingga diakuisisi Elon Musk dan berubah nama menjadi X.

Rencana penutupan kantor pusat ini terungkap dalam e-mail internal perusahaan yang dikirimkan CEO X, Linda Yaccarino kepada karyawannya pada Senin (5/8/2024) waktu setempat.

Menurut memo internal tersebut, kantor pusat di San Francisco akan ditutup dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: Threads, Aplikasi Pesaing Twitter X Punya 200 Juta Pengguna

Karyawan X yang bekerja di kantor pusat San Francisco bakal dipindahkan ke kantor yang ada di San Jose, California.

Twitter X juga membuka kantor yang berfokus pada urusan teknik (engineering) di Palo Alto, California.

Kantor Palo Alto ini tidak hanya menaungi karyawan X, tetapi juga karyawan dari xAI, yakni perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) milik Elon Musk.

“Ini (relokasi kantor) merupakan keputusan penting yang memengaruhi banyak karyawan, tetapi merupakan (keputusan) yang tepat untuk perusahaan kami dalam jangka panjang,” kata Yaccarino dalam memonya.

Memo Yaccarino dibagikan beberapa minggu setelah Musk mengatakan bakal memindahkan markas X dari California ke Austin, Texas.

Lihat Juga:

Pernyataan Elon Musk ini berbeda dari isi e-mail Yaccarino, yang mengatakan bahwa karyawan X tetap akan bekerja di wilayah California.

Salah satu alasan pemindahan ini adalah Elon Musk yang kurang cocok dengan undang-undang dan peraturan di San Francisco, yang memengaruhi operasional perusahaan.

Terutama perusahaan yang mengoperasikan platform pembayaran.

“(Kami) tidak memiliki pilihan. Mustahil untuk beroperasi di San Francisco jika Anda (mengoperasikan) platform pembayaran,” tulis Elon Musk dalam postingnya di media sosial X.

“Inilah mengapa layanan keuangan Stripe dan Block (CashApp), serta berbagai perusahaan lainnya harus pindah (dari San Francisco),” sambung Musk lewat akunnya dengan handle @elonmusk.

Baca juga: Kominfo Ancam Blokir Aplikasi Twitter X Milik Elon Musk, Ada Pengganti Bernuansa Lokal

Akan tetapi, Musk tidak menegaskan secara spesifik undang-undang atau aturan finansial mana yang dimaksud.

Untuk diketahui, X pada Januari 2024 mengumumkan akan menggelontorkan sistem pembayaran mirip Venmo dan PayPal di X pada tahun ini.

Fitur ini mereka beri nama X Payments.

Selain itu, Musk juga kurang cocok dengan aturan terbaru yang disahkan gubernur California, Gavin Newsom, yakni tentang kebijakan anti-diskriminasi terhadap transgender.

Newsom menandatangani undang-undang baru untuk menghapus kebijakan yang meminta sekolah untuk memberitahu ke orang tua wali, apabila anaknya mengubah kata ganti (pronoun), atau mengidentifikasi dirinya sebagai gender yang berbeda dari yang tercantum di catatan sekolah.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU