Selular.ID – Sebagai wujud komitemen untuk mendorong inovasi teknologi sektor keuanganku dan kolaborasi antarperusahaan anggota, Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menyelenggarakan Digital Bank Summit 2024.
Melalui kegiatan ini, Aftech bersama dengan regulator, Pemerintah, perusahaan penyelenggara fintech, dan ekosistem perbankan digital berupaya menciptakan inovasi yang mendorong inklusi keuangan nasional.
Digital Bank Summit 2024 merupakan kali pertama Aftech menyoroti inovasi dan transformasi digital di sektor perbankan melalui kolaborasi bersama fintech.
Baca juga: OY Indonesia Gaet AFTECH dan Danamon Untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI
Wakil Ketua Umum II AFTECH, Aldi Haryopratomo dalam welcoming remarks-nya menjelaskan bahwa perbankan digital merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem keuangan Indonesia saat ini.
“Perbankan digital tidak hanya menjadi tren, tetapi telah menjadi bagian integral dari sistem keuangan kita. AFTECH berkomitmen untuk terus memperkuat advokasi kebijakan, meningkatkan kolaborasi antara industri fintech dan perbankan, serta mengedepankan keamanan data”, ujar Aldi.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dalam sesi keynote remarks-nya menyampaikan bahwa Bank Indonesia sebagai regulator mendukung inovasi yang bertanggung jawab dan memperkuat kerangka keamanan siber.
Ia menegaskan bahwa peningkatan transaksi digital banking yang signifikan, menunjukkan bahwa langkah-langkah regulasi dan pengawasan yang efektif dapat memperkuat ekosistem perbankan digital.
Perkembangan industri ini terpantau pada transaksi digital banking yang berdasar data Bank Indonesia tumbuh sebesar 34,49% (yoy), mencapai 5.363 juta transaksi.
Adapun transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 39,24% (yoy), mencapai 3.958,53 juta transaksi. Sementara itu, transaksi QRIS tumbuh 226,54% (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 50,50 juta dan jumlah merchant 32,71 juta, yang didominasi oleh UMKM.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang transformasi perbankan digital di Indonesia.
“Kolaborasi antara regulator, perbankan, dan teknologi sangat penting untuk membangun ekosistem perbankan digital yang aman dan inklusif di Indonesia. Hal ini perlu dilakukan dengan mengedepankan pendekatan dari sisi tata kelola, risk management, prudential dan perlindungan konsumen.” tegas Mirza Adityaswara.
Baca juga: Upaya Perbankan Digital Perkuat Layanannya di Indonesia