Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Tiga Industri Ini Disebut Menjadi Sektor Penting Genjot Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

BACA JUGA

Selular.ID – Menurut data yang dirilis oleh The ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) ditingkat ASEAN, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 mencapai 4,9% dan angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 5,2% di 2024 ini.

Angka tersebut membuktikan betapa besarnya potensi ekonomi Indonesia di kawasan ASEAN pada umumnya,membuat Indonesia menjadi episentrum perdagangan dan inovasi di kawasan Asia Tenggara.

Guna mendukung pertumbuhan Indonesia di Asia Tenggara maupun global, Meorient Exhibition Internationa lsebagai trade exhibition organizer akan kembali menggelar secara serentak tiga pameran dagang skala internasional yaitu Building & Decoration Expo (BDExpo), Appliances & Electronic Show (AES), dan HomeLife pada 13-16 Maret 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta.

Tiga Industri Ini Disebut Menjadi Sektor Penting Genjot Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Tiga Industri Ini Disebut Menjadi Sektor Penting Genjot Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Larissa Zhou, General Manager Meorient Exhibition International gelar pameran dagang yang mencakup beberapa sektor penting di masing-masing industri yang menopang pertumbuhan ekonomi yaitu sektor bahan bangunan, dekorasi, furnitur, elektronik dan gadget, peralatan/kebutuhan rumah tangga, tekstil, hingga smart home product.

“Meorient Indonesia tidak hanya menawarkan platform bagi pelaku industri untuk menampilkan produk-produk dan inovasi terbaru namun juga membuka pintu bagi peningkatan perdagangan dan investasi.

Inisiatif ini dilakukan dengan menyatukan pemain kunci dari berbagai industri dan sektor,
serta potensi besar dalam mendukung upaya memperkuat ekosistem perdagangan dan inovasi, sekaligus menarik minat global,” terang Larissa.

Baca Juga:ECI Protect Solusi Perlindungan Elektronik di Electronic City

Pameran ini akan menghadirkan lebih dari 800 peserta dengan ribuan produk, teknologi dan inovasi terbaru yang sedang diminati oleh pasar global yang tentunya akan memberikan cuan besar bagi importer, distributor, agent dan retailer/e-retailer di Indonesia.

Variati Johan, Ketua Bidang Pengusaha Perempuan dan UKM dari Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan Indonesia (IPBBI), menyoroti sektor konstruksi di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,68% pada tahun 2024, dengan total pasar konstruksi mencapai
Rp 349,16 triliun.

Pertumbuhan ini didorong oleh proyek-proyek infrastruktur pemerintah, termasuk pembangunan IKN.

Pembangunan infrastruktur pendukung seperti gedung, rumah aparatur sipil negara, Polri, TNI, fasilitas pendidikan, dan kesehatan, serta fasilitas sarana dan prasarana lainnya, berpotensi meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 0,1 persen.

“Dan ini merupakan peluang positif yang sangat baik. IPBBI berharap pameran ini akan menjadi sebuah ajang terbaik bagi para pengusaha bahan bangunan Indonesia untuk bertemu dan bekerja sama dengan para supplier baru yang akan menghadirkan berbagai produk, inovasi dan teknologi terkini di sektor bahan bangunandan dekorasi sehingga memberikan warna baru dalam industri bahan bangun di Indonesia. Indonesia akan menjadi tren Inovasi di kawasan Asia Tenggara,” kata Variati.

Ranu Scarvia, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta, mengatakan pameran juga menjadi sebuah momentum bagi desainer untuk mencari referensi perkembangan teknologi dan produk, acuan tren desain hingga mengetahui produk dan inovasi terbaru dari masing-masing merek dari berbagai negara.

“Menjadi seorang desainer dituntut untuk selalu meng-upgrade bukan hanya skills tetapi juga pengetahuan dan wawasan akan produk, teknologi, inovasi yang akan memberikan inspirasi, ide dan saran untuk desain-desain yang akan dihadirkan. Pameran ini menjadi sangat penting bagi segenap desainer di Indonesia untuk hadir dan mendapatkan hal-hal baru yang ada di industri desain,” kata Ranu.

Di sisi lain, Roy Nicholas Mandey, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), mengatakan jika Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat besar untuk berbagai produk, baik itu bahan bangunan, interior, rumah tangga hingga elektronik.

Sementara itu, Ashari Abidin, Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) melalui mengatakan pasar Industri elektronik Indonesia dalam kurun waktu tahun 2024 hingga 2028 diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai nilai US$21,410 miliar dengan peningkatan 2.53% per tahun.

Menurut Ashari, pasar elektronik Indonesia sendiri, walaupun terus meningkat namun masih sangat bergantung kepada impor barang jadi dan komponen dari luar negeri. Ini merupakan sebuah fakta yang harus diakui.

Kehadiran pameran ini menjadi sebuah solusi bagi para pengusaha di sektor teknologi dan informasi di Indonesia untuk mendapatkan produk dan teknologi terbaru.

Ashari menambahkan, peran importasi sebagai pengisi kebutuhan pasar di Indonesia juga menjadi salah satu pemicu munculnya UMKM yang berbasis online. Data menunjukkan penjualan online mencapai 26% dari penjualan elektronik.

Baca Juga:Alasan Mobil Bekas Masih Positif di Pasar Online Tahun 2024

Diharakan pameran yang diadakan Meorient sebagai sarana B2B yang memberikan kemudahan bagi para pelaku bisnis elektronik untuk memenuhi kebutuhan pasar elektronik Indonesia yang terus tumbuh dengan pesat.

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU