Rabu, 30 Juli 2025

Jual Sebagian Saham di Bharti Airtel, Induk Usaha Telkomsel Raup $711,1 Juta

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Induk usaha Telkomsel, Singtel meraup SGD950 juta ($711,1 juta) dengan melepas sebagian kepemilikannya di Bharti Airtel ke perusahaan investasi yang berbasis di AS, GQG Partners.

Penjualan sebagian saham Bharti Airtel yang berbasis di India itu, sejalan dengan pengaturan ulang strategis yang diumumkan hampir tiga tahun lalu.

Singtel yang merupakan grup operator terbesar asal Singapura, menjual 0,8% sahamnya, sehingga mengurangi kepemilikannya menjadi 29%.

Dalam pernyataannya, Singtel menambahkan pihaknya telah mengumpulkan dana sebesar SGD8 miliar sejak Mei 2021.

Dana segar yang dihasilkan, memungkinkannya mendanai pertumbuhan pusat data dan layanan TI, serta memotong utangnya sebesar SGD3,2 miliar pada akhir September 2023.

Lihat Juga: 

CFO Arthur Lang mengatakan “grup sekarang berada dalam posisi yang lebih kuat untuk menerapkan pendekatan disiplin modal kami dalam menyeimbangkan investasi untuk pertumbuhan yang lebih besar dan memberikan keuntungan yang kuat dan berkelanjutan” bagi pemegang saham.

Diketahui, Singtel menjual 3,3% saham di Airtel dengan harga sekitar SGD2,5 miliar pada 2022. Selanjutnya pada bulan September 2023, perusahaan mencapai kesepakatan dengan KKR untuk menjual 20% saham di unit pusat data regionalnya seharga SGD1,1 miliar.

Baca Juga: Sahamnya Bakal Terdilusi 5,5 Persen, Tengok Lagi Sejarah Kepemilikan Singtel di Telkomsel

Pendapatan Singtel 2023

Penjualan sebagian saham Bharti Airtel diprediksi akan semakin mendorong kinerja Singtel. Sebelumnya, perusahaan melaporkan pertumbuhan yang solid pada 2023.

SingTel melaporkan kenaikan laba setengah tahunan sebesar 83% pada Kamis (9/11/2023), dibantu oleh keuntungan terkait integrasi patner regional Telkomsel dengan IndiHome dan kontribusi yang lebih tinggi dari divisi lainnya.

Telkomsel, perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara di Indonesia, melakukan merger dengan cabang broadband IndiHome milik induknya dalam upaya untuk berekspansi ke pasar fixed broadband di Indonesia.

Kesepakatan itu tuntas pada kuartal ketiga tahun 2023. SingTel memiliki 29,6% saham di perusahaan broadband seluler dan tetap terintegrasi yang semakin besar.

“Bagi Telkomsel, kontribusi pertama dari IndiHome sebagian besar mengimbangi dampak berkurangnya kepemilikan SingTel,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Sebelumnya mereka memiliki 35% saham Telkomsel.

SingTel mengatakan laba bersihnya untuk enam bulan yang berakhir 30 September adalah S$2,14 miliar ($1,58 miliar), dibandingkan dengan S$1,17 miliar pada tahun sebelumnya.

Perusahaan mengumumkan dividen interim sebesar 5,2 sen Singapura per saham, lebih tinggi dari 4,6 sen Singapura per saham yang diumumkan tahun sebelumnya.

Baca Juga: Integrasi Telkomsel dan IndiHome, Picu Konsolidasi di Tubuh Singtel

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU