Selular.ID – Harga minyak cenderung melanjutkan kenaikan, meskipun mungkin mengalami koreksi sejenak, menurut analisis dari Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer.
Menurutnya, salah satu faktor yang mempengaruhi tren kenaikan ini adalah dukungan yang masih kuat dari sektor pasokan.
Fischer mengatakan, pasokan minyak dari Arab Saudi dan Rusia tampaknya mengalami penurunan, dan OPEC juga membatasi pemasukan.
Meskipun persediaan cadangan minyak masih cukup tinggi, faktor-faktor ini memberikan dorongan untuk terus memperhatikan situasi ini.
Penting untuk mencatat bahwa konflik antara Israel dan Hamas, bersama dengan ketidakpastian di Texas, Amerika Serikat, terus memainkan peran signifikan.
Konflik-konflik ini berdampak pada produksi dan pasokan minyak, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan kelangkaan ke depannya.
Rangkuman harga minyak mencatat bahwa futures minyak mentah pada jam dagang AS mengalami penurunan tipis.
Pada New York Mercantile Exchange, futures minyak mentah untuk penyerahan April diperdagangkan pada USD77,83 per barrel, mengalami penurunan sebesar 0,13%.
Meski demikian, ada dukungan untuk minyak mentah pada level USD76,79, sementara resistance terlihat pada USD80,67.
Di sisi lain, di ICE, minyak Brent untuk penyerahan Mei mengalami penurunan sebesar 0,09% dan diperdagangkan pada USD82,14 per barrel, dengan spread antara kontrak minyak Brent dan minyak mentah sebesar USD4,31 per barrel.
Meskipun terdapat sedikit penurunan pada harga minyak hari ini, pandangan Fischer menunjukkan bahwa, secara garis besar tren kenaikan masih akan berlanjut.
Faktor-faktor global, seperti konflik politik dan ketidakpastian pasokan, tetap memegang peranan penting dalam menentukan arah pergerakan harga minyak di masa depan.
Baca juga: Minyak Mentah Naik ke USD80,09 per Barel, Imbas Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah