JAKARTA, SELULAR.ID – Sejumlah operator memberikan tanggapan terkait larangan tidak boleh menjual internet dengan kecepatan di bawah 100 Mbps.
Sebelumnya Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang menyatakan operator selular maupun penyedia fixed broadband tidak boleh menyediakan internet dengan kecepatan di bawah 100 Mbps.
Menkominfo Budi Arie menyebut kecepatan 100 Mbps dianggap sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar pengguna internet, seperti browsing, streaming video, dan bermain game online.
Budi Arie Setiadi menyebut Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan ASEAN, yang memiliki kecepatan internet paling rendah.
TONTON JUGA:
@selular.id 3 HP Gaming murah terbaik! Di Bawah 2 Jutaan Semua! #gaming #game #phone #smartphone #HP #handphone #tecno #tecnopova #tecnopova5 #infinix #infinixhot #infinixhot30 #poco #pocom5
“Berdasarkan data per bulan Desember 2023, kecepatan internet mobile Indonesia hanya mencapai 24,96 Mbps,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia dan Penyelenggara Layanan Telekomunikasi Seluler di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (24/01/2024).
“Sedangkan untuk jaringan fix broadband 27,87 Mbps. Maka kita berembuk bersama dan menemukan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan ini,” sambungnya.
Baca juga: Kominfo Ingin Pemenang Lelang Spektrum 700 Mhz dan 26 Ghz Ada Dua, Namun ATSI Tidak
Menanggapi hal tersebut sejumlah operator selular hingga fixed broadband akhirnya buka suara.
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing digital Indonesia di tingkat global.
“Terkait internet fixed broadband, saat ini seluruh pelanggan layanan Indosat HiFi dan MNC Play powered by Indosat telah dilengkapi dengan perangkat CPE (Customer Premises Equipment) yang mampu menangani kecepatan internet 100 Mbps,” ujar SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang kepada Selular, Selasa (30/1/2024).
Steve menambahkan IOH juga telah meluncurkan paket internet fixed broadband dengan berbagai pilihan kecepatan.
“Di mana saat ini permintaan terhadap paket kecepatan 100 Mbps ke atas belum sebanyak permintaan paket dengan kecepatan lebih rendah,” sambungnya.
Para pelanggan IOH juga dapat mengunjungi website hifi.ioh.co.id untuk mendapatkan penawaran terbaik dengan berbagai pilihan kecepatan.
Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas layanan internet serta melakukan kajian bisnis yang mendalam untuk meningkatkan kecepatan internet fixed broadband Indosat,” jelas Steve.
“Sebagai pelaku usaha di industri telekomunikasi Tanah Air, kami siap menjadi mitra strategis Pemerintah dalam menyediakan layanan digital bertaraf dunia,” lanjutnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan pihaknya siap menjalani kebijakan tersebut.
Menurut dia, saat ini, IndiHome yang sudah bergabung dengan Telkomsel memiliki paket basic dengan kecepatan 50 Mbps.
Menurutnya, Indihome sudah updgrade semua, bahkan ada program IndiHome loyalty,
“Kita upgrade dari 50 (Mbps) ke 100, 20 ke 50, jadi otomatis akan naik sih angkanya,” ungkap Saki di sela-sela acara Undian Poin Festival 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Saki menambahkan saat Indihome belum bergabung memang memiliki paket langganan yang basic, 10 hingga 20 Mbps, karena memang sesuai kebutuhan mereka saat itu
Namun seiring dengan banyaknya layanan streaming dan kebutuhan pelanggan yang terus meningkat mulai menaikan speednya.
“Dulu 10 Mbps udah kencang, Appnya belum banyak sekarang dengan udah ada multimedia experience, apps sudah semakin banyak video, itu speed-nya sudah terasa kurang, sekarang langganan udah 30 minimal atau 50 speed-nya sudah ada streaming, sudah banyak video 10 mbps dirasa kurang,” kata Saki lagi.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif juga mengatakan telah menyampaikan masukan terkait rencana Kominfo tersebut.
“Kemarin kami sudah memberikan masukan. Yang pasti peningkatan kualitas internet di Indonesia juga menjadi prioritas APJII juga,” kata Arif kepada Selular.id, Jumat (26/1/2024).
Baca juga: Kominfo Bakal Temui Operator Selular dan APJII Terkait Kecepatan Internet
Arif menambahkan untuk ISP yang kerap menyediakan internet dengan kecepatan minimum bahkan di bawah 10 Mbps, nantinya akan APJII tingkatkan kecepatannya.
Namun, APJII meminta bantuan kepada pemerintah untuk menolong para ISP ini untuk memberikan dukungan hingga infrastruktur yang memadai.
“Masukan kami ke pemerintah ada tiga supaya ISP ini juga dapat meningkatkan kecepatan internetnya yang dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Arif.
“Pertama, tentu insentif untuk ISP yang mau melayani area non-commercial, kedua yakni alokasi frekuensi unlicesed, ketiga yakni regulatory charge yang tidak memberatkan ISP terutama di daerah,” sambungnya.
Baca juga: Kominfo Buka Suara Terkait Tuntutan Adanya Regulasi OTT