Selular.ID – Tidak sulit berwacana tapi dikerjakannya belum tentu bisa dengan mudah dilakukan, itulah gambaran dari rencana internet gratis yang di canangkan oleh capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.
Ganjar di debat kelima atau debat terakhir yang di lakukan KPU sebelum pergelaran hajatan Pemilu 2024 ini membuat statement yang dirasa setiap orang masih garuk-garuk kepala.
Memang di dalam debat ke-lima tersebut membawa tema, Teknologi informasi, kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya dan inklusi.
Didalam kesempatan tersebut, Ganjar mengaku punya program internet gratis untuk kalangan tertentu sebut saja untuk di sekolah, ataupun UMKM.
Ungkapannya ini juga sekaligus beradu argumen dengan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Memang visi misi mereka bersebrangan, karena Prabowo lebih mementingkan makan gratis.
Tapi tidak mau membahas makan gratis lebih jauh, tapi didalam perdebatan di mana, Ganjar sebut internet gratis itu bagus untuk menangani kesenjangan.
“Padahal internet gratis bagus itu bisa menangani kesenjangan, Data pendidikan, kesehatan, kemiskinan, hampir semua ada. Kondisi ketimpangan ini sangat penting.” Ungkap Ganjar.
Ganjar ‘pede’ bilang itu karena ia sudah buktikan program internet gratis di Jawa Tengah pada saat Ganjar memimpin sebagai Gubernur.
Dikutip dari artikel sebelumnya yang berjudul, ……. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jateng diketahui memberikan akses internet gratis melalui Program Internet Desa Provinsi Jateng.
Program internet desa yang ditangani Diskominfo Jateng sejak 2022 hingga tahun 2023 sudah melayani 384 desa dengan perincian pada 2022 sebanyak 53 desa dan pada 2023 sebanyak 331 desa.
Tapi, internet gratis kali ini bukan internet yang hanya diperuntukkan satu wilayah saja. Debat ini debat calon presiden dan sudah pasti yang di pikirkan internet gratis untuk seluruh wilayah Indonesia.
Heru Sutadi Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institut menanggapi “Tidak semudah membalikkan telapak tangan, kita mengajukan usulan untuk memberikan internet gratis. Memang mudah di wacanakan tapi dalam prakteknya perlu diperjelas lagi akan seperti apa.”
“Kalau kita bicara internet gratis itu seperti apa, karena ga mungkin gitu swasta kemudian yang DNA nya itu sifatnya komersial menjual internet secara gratis, kecuali jaringan mereka diakuisisi atau dibeli oleh negara cuma yang pasti nilainya juga pasti sangat besar, sehingga perlu di dalami lagi konsepnya seperti apa dan diberikan kepada siapa.” Jelasnya Heru kepada Selular.ID, Jum’at (09/02/2024).
“Atau bisa juga yang didorong itu bukan internet gratis tapi internet Affordable atau yang terjangkau bagi masyarakat.” Tambahnya.
Tidak sampai disitu, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital juga menanggapi dan bernada sejalan dengan apa yang dibilang Ganjar dan Heru.
“Minimal seharusnya ada internet gratis di ruang-ruang publik, pendidikan, kesehatan, transportasi umum, dan kantor-kantor pemerintahan hingga level desa/kelurahan. Jika internet gratis hingga rumah menurut saya tidak mungkin, biarkan itu jadi pasarnya operator telko.” Kata Nailul kepada Selular.ID, Jumat (09/02/2024).
Tapi jangan terlebih dahulu pikirkan gratisnya, ketidak merataannya internet di Indonesia, SDM pun juga masih terbatas.
Karena kini bicaranya dalam lingkup seluruh Indonesia, yang bukan berarti kota-kota besar saja, pikirkan juga wilayah atau desa yang akan di jamah.
Harus di ingat juga dibalik internet gratis misal seperti diberikan spot tertentu dalam bentuk WiFi yang bisa jadi rawan hack.
“Ini harus hati-hati mengingat internet di domain publik juga rentan terhadap kejahatan digital. Harus ada SDM yang bagus serta perlindungan yang kuat, baik dari sistem IT, Software, maupun perangkat kebijakannya.” Jelasnya Nailul.
Internet gratis adalah tujuan yang mulia dengan banyak manfaat potensial. Apalagi di era digitalisasi saat ini, Internet seperti oksigen. Manusia harus terhubung di internet setiap harinya.
Namun, masih banyak tantangan yang perlu diatasi sebelum internet gratis dapat direalisasikan secara universal.
Baca juga : 80.000 TPS Bakal Dapat Akses Internet Saat Pemilu 2024