Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Balada Xiaomi: Ambisi Jadi Nomor Satu Namun Terpaku di Posisi Tiga

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Peringkat Xiaomi Tak Beranjak Saat Apple Mampu Mengkudeta Samsung

Di saat Xiaomi menyadari bahwa singasana nomor satu dunia masih belum dapat dijangkau, Apple justru menunjukkan kehebatannya.

Untuk pertama kalinya sejak 13 tahun terakhir, raksasa asal Cupertino, California, mampu mengkudeta Samsung. Terakhir kali perusahaan selain Samsung menduduki puncak pasar ponsel pintar adalah pada 2010.

Berkat tingginya permintaan iPhone 14 dan iPhone 15, penguasa pasar smartphone 2023 menjadi Apple. Tumbangnya Samsung menunjukkan telah terjadi pergeseran kekuatan di puncak pasar elektronik konsumen, didorong oleh pangsa pasar Apple yang tinggi sepanjang masa.

Secara keseluruhan, pasar ponsel pintar global masih penuh tantangan, namun momentumnya bergerak cepat menuju pemulihan.

Menurut data awal dari International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pengiriman ponsel pintar global turun 3,2% dari tahun ke tahun menjadi 1,17 miliar unit pada 2023.

Meskipun angka ini merupakan volume setahun penuh terendah dalam satu dekade, sebagian besar didorong oleh tantangan makroekonomi dan peningkatan persediaan di awal tahun, pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini telah memperkuat ekspektasi pemulihan pada 2024.

Kuartal keempat (4Q23) menunjukkan pertumbuhan sebesar 8,5% dari tahun ke tahun dan 326,1 juta pengiriman, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan sebesar 7,3%.

“Meskipun kami melihat pertumbuhan yang kuat dari pemain Android kelas bawah seperti Transsion dan Xiaomi pada paruh kedua tahun 2023, yang berasal dari pertumbuhan pesat di pasar negara berkembang, pemenang terbesar jelas adalah Apple,” kata Nabila Popal, direktur riset di IDC’s Worldwide Tracker tim.

Baca Juga: Kudeta Samsung: Ambisi Huawei dan Xiaomi Akhirnya Dituntaskan Apple

“Apple tidak hanya menjadi satu-satunya pemain di posisi 3 Besar yang menunjukkan pertumbuhan positif setiap tahunnya, namun juga menduduki posisi nomor satu setiap tahunnya untuk pertama kalinya”, tambah Nabila.

Semua ini terjadi meskipun menghadapi tantangan regulasi yang semakin meningkat dan persaingan baru dari Huawei di China, pasar terbesarnya.

Kesuksesan dan ketahanan Apple yang berkelanjutan sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya tren perangkat premium, yang kini mewakili lebih dari 20% pasar, didorong oleh penawaran tukar tambah yang agresif dan rencana pembiayaan bebas bunga.

“Pergeseran peringkat secara keseluruhan di pasar teratas semakin menyoroti intensitas persaingan dalam pasar ponsel pintar,” kata Ryan Reith, Wakil Presiden Grup di Worldwide Mobility and Consumer Device Trackers IDC.

“Apple tentu saja berperan dalam turunnya peringkat Samsung, namun pasar Android secara keseluruhan mengalami diversifikasi”, imbuh Ryan.

Huawei kembali dan membuat terobosan dengan cepat di Tiongkok, Merek seperti OnePlus, Honor, Google, dan lainnya meluncurkan perangkat yang sangat kompetitif di pasar yang lebih rendah dengan kisaran harga kelas atas.

Di sisi lain, IDC menilai bahwa perangkat lipat serta peningkatan diskusi seputar kemampuan AI pada ponsel cerdas semakin mendapatkan daya tarik. Secara keseluruhan, sektor ponsel pintar sedang menuju masa yang sangat menarik.

Senada dengan IDC, lembaga riset pasar Canalys menyebutkan bahwa pasar ponsel global mulai mengalami peningkatan permintaan, meski belum sepenuhnya pulih.

Tercatat, pengiriman ponsel pintar di seluruh dunia tumbuh 8% YoY pada kuartal keempat 2023, mencapai 320 juta unit.

Hal ini mengakhiri penurunan tujuh kuartal berturut-turut. Apple memimpin pasar pada kuartal keempat dengan pangsa pengiriman 24%, berkat peluncuran iPhone baru. Samsung menempati posisi kedua dengan 17%.

Xiaomi berada di posisi ketiga, dengan pertumbuhan lebih dari 20% tahun-ke-tahun di Q4. Transsion yang menaungi tiga merek ponsel (Itel, Tecno, dan Infinix) naik ke peringkat keempat untuk pertama kalinya, berkat pemulihan pasar negara berkembang. Dengan pangsa pasar 7%, vivo melengkapi posisi lima besar.

Untuk setahun penuh sepanjang 2023, pengiriman smartphone global mencapai 1,1 miliar unit, turun 4% dari tahun sebelumnya.

Seperti halnya IDC, untuk kali pertama, Apple mengungguli Samsung untuk menjadi vendor teratas tahun ini dalam hal pengiriman, meskipun keduanya memiliki pangsa pasar sebesar 20%.

Tiga vendor China lainnya, melengkapi posisi selanjutnya. Xiaomi, OPPO dan TRANSSION masing-masing memegang 13%, 9% dan 8% pangsa pasar.

Baca Juga: Xiaomi Bersiap Kembangkan Chip Buatan Sendiri

Di Indonesia Xiaomi Bersaing Ketat dengan Transsion Group

Jika di pasar global, peringkat Xiaomi tidak beranjak dari posisi tiga, bagaimana dengan Indonesia?

Sejauh ini belum ada laporan resmi pasar ponsel Indonesia sepanjang 2023. Begitu pun Q4-2023. Namun demikian, kita bisa menyitir laporan IDC pada Q3-2023.

Pengiriman ponsel pintar di Indonesia tumbuh untuk pertama kalinya dalam dua tahun pada kuartal ketiga 2023, didorong oleh pemotongan harga yang agresif di sebagian besar segmen.

Menurut laporan perusahaan riset IDC, pengiriman meningkat 8,8 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 8,9 juta unit, dipimpin oleh perangkat dengan harga lebih dari $600.

Perangkat dengan harga antara $200 dan $600 tumbuh 16,8 persen. Model kelas bawah tumbuh, namun hanya mencatat kenaikan 2,7 persen.

Fokus pada model dengan harga lebih tinggi meningkatkan ASP (average selling price) sebesar 9 persen menjadi $205, pertumbuhan kuartal kedelapan berturut-turut.

Setelah turun pada kuartal sebelumnya, pengiriman model 5G kembali tumbuh 54 persen dan menyumbang 19,2 persen dari total pengiriman.

Dengan persaingan yang semakin ketat antar vendor, posisi lima besar terjadi perubahan. Transsion, Xiaomi dan vendor di kategori lainnya mendorong pertumbuhan. Namun pengiriman Oppo, Samsung dan Vivo menurun.

Baca Juga: 23 Ponsel 5G Besutan Transsion Group, Mulai Harga 1 Jutaan

Tercatat, Oppo mampu mempertahankan peringkat teratas meskipun pengirimannya turun 4,4 persen menjadi 1,8 juta dan pangsanya dari 22,9 persen pada Q3 2022 menjadi 20,1 persen.

Begitu pun dengan chaebol Korea. Pengiriman Samsung turun 17,8 persen menjadi 1,4 juta dan pangsanya menciut 5,3 poin persentase menjadi 16,3 persen.

Seperti halnya Oppo dan Samsung, pengiriman Vivo juga turun 16,9 persen menjadi 1,3 juta. Sehingga pangsa pasarnya anjlok dari 18,8 persen menjadi 14,4 persen.

Penurunan kinerja ini membuat Vivo tergelincir ke posisi lima. Sebaliknya pangsa pasar Transsion (Tecno, Itel, Infinix) meningkat dari 9,4 persen menjadi 15,6 persen, dengan pengiriman meningkat 79,7 persen menjadi 1,4 juta unit.

Pencapaian itu menempatkan Transsion di posisi ketiga untuk pertama kalinya di pasar Indonesia. Xiaomi tetap berada di posisi keempat, dengan pengiriman tumbuh 17,9 persen menjadi 1,3 juta dan pangsanya meningkat dari 13,6 persen menjadi 14,7 persen.

Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Q2-2023: Transsion Group Berkibar Saat Vendor Lain Menurun

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU