Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

6 Negara yang Telah Menggunakan E-Voting Saat Pemilu

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Indonesia masih tertinggal dengan sejumlah negara yang telah melakukan sistem pemungutan suara elektronik alias e-voting ketika menggelar Pemilu.

Banyak negara telah mencoba mengadopsi sistem pemungutan suara elektronik atau e-voting dalam pemilihan parlemen mereka.

E-voting adalah suatu metode pemungutan suara dan penghitungan suara dalam sebuah pemilihan yang menggunakan perangkat elektronik.

Pada Maret 2017, e-voting sebenarnya sudah diterapkan dalam pemilihan umum desa di Babakan Wetan, Bogor.

TONTON JUGA:

https://www.tiktok.com/@selular.id/photo/7334986468403858693?lang=en

Bahkan, pada Pilkada Serentak 2021, menurut informasi dari Menteri Dalam Negeri, metode pemungutan suara secara online atau e-voting juga digunakan.

Ada 155 desa yang mencoba menggunakan e-voting dalam pemilihan kepala desa.

Baca juga: Cara Kerja Quick Count: Teknologi Dibalik Itu

Tentunya ada sejumlah keuntungan umum dari e-voting.

Di antaranya penghitungan suara yang lebih cepat, penghematan biaya pencetakan surat suara, kemudahan dalam pemungutan suara, dan kemungkinan penggunaan perangkat secara berulang dalam berbagai pemilihan.

Bahkan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (kini bergabung dengan BRIN) melaporkan bahwa pada tahun 2014, e-voting dalam pilkada dapat menghemat biaya hingga 50%.

Estonia adalah negara pertama yang menggunakan e-voting saat melakukan Pemilu.

Selain Estonia, ada beberapa negara lain yang telah menggunakan e-voting dalam pemilihan.

Berikut adalah daftar 5 negara yang telah mengadopsi sistem pemungutan suara elektronik.

1. Brasil

Mengutip Ace Project, Brasil, pertimbangan pemungutan suara elektronik didasarkan pada aspek ekonomi dan pencegahan penipuan.

Mesin pemungutan suara elektronik yang masih digunakan dikembangkan pada tahun 1995 dan pertama kali digunakan dalam pemilu daerah pada tahun 1996.

Proyek pemungutan suara elektronik ini disusun dan diikuti oleh Pengadilan Pemilihan Umum Nasional yang membentuk komisi teknis yang dipimpin oleh ilmuwan daerah pemilihan.

Lembaga Penelitian Luar Angkasa Nasional (INPE) dan Pusat Teknis Dirgantara (CTA).

Mereka mendefinisikan persyaratan fungsional.

Berbagai pemasok dan perusahaan perangkat lunak terlibat dalam pengembangan berbagai generasi mesin pemungutan suara di Brasil.

Kode sumber perangkat lunak pemungutan suara elektronik adalah hak milik.

Brasil meminjamkan mesin ke negara lain.

Perangkat pemungutan suara elektronik di Brasil digunakan untuk mengidentifikasi pemilih, memilih dan menghitung suara.

Baca juga: Gibran Sebut One Map Policy Untuk Mengurai Masalah Lingkungan di Era Digital

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU