Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Yuk Simak Cara Memilih Reksadana yang Cuan

BACA JUGA

Selular.ID – Reksadana adalah salah satu investasi di pasar modal yang cocok bagi para investor pemula bermodal terbatas, bisa dimulai dari nominal Rp 100 ribu.

Investasi reksadana disarankan bagi pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko atas investasinya.

Apa itu reksadana?

Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana investor, yang dikelola oleh badan hukum yang disebut Manajer Investasi.

Selanjutnya, manajer Investasi akan menginvestasikan dana yang masuk ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang lainnya.

Jenis reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia yakni reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang bersifat terbuka, atau bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa.

Tips untuk memilih reksadana yang cuan

Memilih reksadana yang dapat memberikan hasil investasi yang maksimal (cuan) melibatkan beberapa pertimbangan dan penelitian.

Berikut adalah beberapa tips untuk memilih reksadana yang cuan:

  1. Tentukan Tujuan Investasi
    Pahami tujuan investasi Anda, apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, atau tujuan jangka panjang lainnya.
    Selain itu, pertimbangkan juga tingkat risiko yang dapat Anda terima.

2. Kenali Profil Risiko Anda
Tentukan seberapa besar risiko yang dapat Anda tanggung. Reksadana memiliki berbagai tingkat risiko, mulai dari konservatif hingga agresif. Sesuaikan dengan profil risiko Anda.

3. Pelajari Jenis Reksadana
Reksadana saham cocok untuk investor yang bersedia mengambil risiko tinggi dengan potensi keuntungan yang besar.
Reksadana obligasi cocok untuk investor yang mencari keamanan dan pendapatan tetap.
Reksadana campuran menyatukan saham dan obligasi untuk mencapai keseimbangan risiko dan imbal hasil.

4. Perhatikan Biaya
Perhatikan biaya-biaya yang terkait dengan reksadana, seperti biaya penjualan (front-end load), biaya pengelolaan (management fee), dan biaya lainnya. Biaya yang rendah cenderung meningkatkan hasil investasi bersih.

5. Lihat Kinerja Historis
Analisis kinerja historis reksadana dapat memberikan pandangan tentang bagaimana reksadana tersebut telah berperforma di masa lalu.
Pastikan untuk tidak hanya melihat kinerja jangka pendek, tetapi juga jangka panjang.

6. Pilih Manajer Investasi yang Kompeten
Lihat rekam jejak manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut. Pengalaman dan keahlian manajer dapat memberikan indikasi potensial kinerja di masa depan.

7. Diversifikasi Portofolio
Sebisa mungkin, pilih reksadana yang memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko investasi.

8. Pantau Indikator Pasar
Tetap mengikuti perkembangan ekonomi dan pasar keuangan. Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah dapat memengaruhi performa reksadana.

9. Review dan Revaluasi Secara Berkala
Lakukan review portofolio reksadana Anda secara berkala. Sesuaikan dengan perubahan tujuan, keadaan pasar, atau perubahan dalam profil risiko Anda.

10. Konsultasi dengan Ahli Keuangan
Jika merasa kesulitan atau ingin pendekatan yang lebih profesional, konsultasikan dengan ahli keuangan atau perencana keuangan yang dapat memberikan saran berdasarkan situasi finansial Anda.

Ingatlah bahwa investasi selalu melibatkan risiko, dan hasil masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman yang baik tentang profil risiko dan tujuan investasi Anda.

Baca Juga: Kode Promo OVO untuk Beli Reksadana di Bareksa, Ada Banyak Cashback

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU