Sabtu, 2 Agustus 2025

Saat India Mengejar Pertumbuhan Pelanggan 5G China

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Laporan Mobilitas Ericsson menyebutkan bahwa jumlah pelanggan 5G di India diprediksi akan meningkat menjadi 130 juta pada akhir 2023, dibandingkan dengan 10 juta yang tercatat pada akhir 2022.

Menurut laporan yang diterbitkan pada November 2023 itu, melonjaknya adopsi 5G di India tak lepas dari semakin berkembangnya ekosistem yang terbangun.

“Jaringan 5G yang tumbuh pesat di seluruh kota, paket layanan yang terjangkau, dan meningkatnya ketersediaan ponsel pintar 5G telah meningkatkan penetrasi 5G di negara tersebut”.

“India menyaksikan penerapan jaringan 5G yang signifikan dari penyedia layanan setelah peluncuran layanan 5G pada Oktober 2022”, bunyi laporan itu.

Dengan semakin meningkatnya animo pengguna, jumlah pelanggan 5G diperkirakan akan mencapai 130 juta pada 2023, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 860 juta pada tahun 2029, tambah laporan tersebut.

Operator telekomunikasi Jio dan Airtel mencatat bahwa jumlah pengguna 5G melampaui angka 125 juta pada November 2023.

Baca Juga: Top 5 India Q3-2023, Canalys: 43 Juta Smartphone Terkirim, Pasar Turun 3%

Oleh karena itu, India kini termasuk di antara tiga negara teratas yang mendukung 5G. Layanan ini tersedia di lebih dari 8.000 kota dan 20.000 desa saat ini, dengan lebih dari 385.000 BTS 5G.

Pada 2022, Ericsson memperkirakan basis pelanggan 5G di India berjumlah 31 juta pengguna, meningkat lebih dari 4x pada tahun 2023.

Laporan tersebut mencatat bahwa teknologi digital di India seperti e-commerce dan e-governance sedang mengubah negara ini.

5G memungkinkan fase pertumbuhan dan transformasi berikutnya dalam lanskap digital India, sehingga mendukung visi pemerintah untuk mengubah negara ini menjadi masyarakat yang berdaya secara digital dan ekonomi berbasis pengetahuan.

“Lelang spektrum yang dilakukan pemerintah India pada Juli 2022 dan akuisisi spektrum oleh Jio pada pita rendah (700 MHz), pita menengah (3,5 GHz), dan pita tinggi (26 GHz) telah memungkinkan perluasan 5G secara cepat, mendorong fase pertumbuhan dan transformasi berikutnya dalam lanskap digital India,” kata laporan itu.

Ericsson menambahkan bahwa dalam enam tahun ke depan, pelanggan 5G di India akan tumbuh sebesar 6,6x. Sementara pelanggan 4G, yang diperkirakan mencapai 870 juta pada akhir tahun ini, akan turun menjadi 390 juta pada akhir 2029.

Dengan pertumbuhan yang terbilang eksponensial, Ericsson memprediksi, pada 2029, sebanyak 68% dari seluruh pelanggan selular di negara India akan menggunakan jaringan 5G.

Laporan tersebut lebih lanjut menyebutkan bahwa pasar India saat ini didominasi oleh langganan 4G, dan jumlahnya diperkirakan akan menyentuh 870 juta, naik dari 820 juta pada Desember 2022.

Nitin Bansal, CEO Ericsson India, mengatakan pertumbuhan pelanggan 5G dan peningkatan jumlah pengguna ponsel pintar dibandingkan dengan pengguna ponsel secara keseluruhan, akan mendorong “inklusi sosial dan ekonomi di India”.

Laporan Ericsson mencatat bahwa jumlah pengguna 4G akan menurun menjadi 390 juta pada 2029, karena pelanggan mungkin beralih ke jaringan 5G. Jumlah total pelanggan selular diperkirakan akan meningkat menjadi 1,2 miliar pada periode yang sama.

Laporan tersebut lebih lanjut menambahkan bahwa akses nirkabel tetap (Fixed Wireless Access/FWA) 5G dipandang sebagai satu-satunya solusi bagi perusahaan telekomunikasi untuk menutup sebagian investasi mereka karena tidak adanya kasus penggunaan 5G yang berarti sehingga operator telekomunikasi dapat membebankan biaya kepada konsumen.

Perusahaan telekomunikasi telah meluncurkan solusi FWA, yang mampu memberikan kecepatan seperti serat di rumah atau kantor, seperti AirFiber.

“Dalam waktu satu tahun setelah peluncuran 5G, perusahaan telekomunikasi juga telah memperkenalkan layanan akses nirkabel tetap 5G, yang dipandang sebagai peluang pendapatan yang signifikan di negara ini,” kata Ericsson.

Laporan tersebut menyebutkan jumlah koneksi FWA di seluruh dunia diperkirakan meningkat menjadi 330 juta pada 2029 dari 130 juta pada akhir 2023.

Ericsson lebih lanjut mengatakan bahwa persentase ponsel pintar dari seluruh ponsel di negara ini akan tumbuh dari 82 persen pada tahun ini, menjadi 93% pada 2029.

Pada saat itu, India diproyeksikan memiliki total 1,27 miliar ponsel. Dengan demikian membawa 1,18 miliar smartphone ke negara ini pada 2029.

Di India, rata-rata lalu lintas data per ponsel pintar merupakan yang tertinggi secara global. Jumlah ini diproyeksikan akan tumbuh dari 31 GB per bulan pada 2023 menjadi sekitar 75 GB per bulan pada 2029 — dengan CAGR (tingkat pertumbuhan tahunan gabungan) sebesar 16%.

Meski 5G tengah happening di India, namun dari sisi jumlah pelanggan, China tetap memimpin perlombaan. Menurut laporan kementerian MIIT, pengguna 5G di China berjumlah 695 juta pada akhir Juli 2023.

Jumlah itu adalah 40,6%dari total basis selular di negara tersebut. GSMA sendiri memprediksi, Tiongkok akan mencapai 1 miliar pelanggan 5G pada 2025.

Baca Juga: Adopsi Lebih Cepat, Pelanggan 5G Diprediksi Melonjak Hingga 1,6 Miliar

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU