Selular.ID – Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 76 point walaupun sebelumnya sempat melemah 85 point dilevel Rp15.713 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.637.
Pengamat Pasar Uang dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.700 – Rp15.750.
Baca juga: Rupiah Ditutup Stagnan, Jelang Rilis Data AS
Ibrahim mengatakan pergerakan rupiah masih didominasi sentimen eksternal dan internal.
Dari faktor external yakni greenback menandai awal yang kuat di tahun 2024 karena data inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat membuat para pedagang sebagian besar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed.
“Gagasan ini diperburuk oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed selama seminggu terakhir,” ujarnya.
Pelaku pasar sangat menantikan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) awal hari ini dan laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang akan dirilis besok.
Indikator-indikator ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kesehatan perekonomian AS dan berpotensi mempengaruhi sikap Federal Reserve terhadap kebijakan suku bunga.
Menurut FedWatch Tool CME, diperkirakan tidak ada perubahan langsung terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan akhir Januari mendatang.
“Tanda-tanda ketahanan pertumbuhan ekonomi dan inflasi memberi The Fed lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama,” kata Ibrahim.
Data tersebut juga dikeluarkan hanya beberapa hari sebelum pertemuan pertama The Fed pada tahun 2024, di mana bank tersebut diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 23 tahun.
“Selain itu, Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah Tiongkok merencanakan paket dukungan besar-besaran sebesar 2 triliun yuan ($278 miliar) untuk pasar saham lokal,” katanya.
Ia menambahkan, laporan tersebut memicu optimisme bahwa pemerintah akan memberikan lebih banyak dukungan bagi perekonomian.
Dari segi internal, para ekonom optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 diprediksi sebesar 5 persen dan pada 2024 berada di kisaran 4,9-5 persen.
“Secara rinci, terdapat 5 sektor yang menjadi pendorong perekonomian di tahun 2023 sebesar 5 persen, yakni sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi. yang membentuk dua pertiga dari PDB,” tutup Ibrahim.
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Menguat Dilevel Rp15.615