Selular.ID – Vendor peralatan telekomunikasi asal Finlandia, Nokia mengatakan pada Kamis (4/1/2024) bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian paten 5G dengan salah satu pembuat ponsel pintar terkemuka di China, Honor.
Nokia, yang pernah menjadi pembuat ponsel nomor satu di dunia, memegang portofolio paten yang signifikan atas beberapa teknologi utama yang dibutuhkan dalam manufaktur ponsel dan pendapatan lisensi yang dihasilkan mewakili 39% laba operasional pada 2022.
Meski sukses menjalin kerjasama dengan Honor, namun perselisihan hukumnya dengan perusahaan China lainnya mengenai paten terus berlanjut.
Untuk diketahui, Nokia telah terlibat perselisihan hukum dengan pembuat perangkat China Oppo dan Vivo di berbagai negara terkait penggunaan paten 4G dan 5G sejak 2021 yang belum terselesaikan.
Perusahaan yang berbasis di Espoo, Helsinki itu, menyambut baik perjanjian “bersahabat” dengan Honor, yang sebelumnya merupakan unit Huawei Technologies yang terkena sanksi AS.
Baca Juga: Honor dan Nokia Tandatangani Perjanjian Lisensi Paten 5G
“Ini adalah perjanjian ponsel pintar besar keempat yang bebas litigasi yang telah diselesaikan Nokia selama dua belas bulan terakhir,” kata Chief Licensing Officer Nokia Susanna Martikainen dalam sebuah pernyataan, mengacu pada kesepakatan Honor.
Wenyu Zhou, Kepala Kekayaan Intelektual Global di Honor mengatakan: “Honor sangat menghormati hak kekayaan intelektual dan sangat yakin bahwa nilai kekayaan intelektual yang wajar penting bagi perkembangan industri seluler.”
Nokia mengalami kemunduran baru-baru ini di Tiongkok di mana pengadilan setempat memihak Oppo dalam tuntutannya untuk tarif royalti yang lebih rendah untuk teknologi Nokia.
Oppo mengatakan mengenai putusan pengadilan Tiongkok, “[itu] memberikan pedoman yang jelas mengenai tarif royalti paten penting standar 5G bagi peserta dalam industri komunikasi global. Putusan tersebut juga memiliki implikasi signifikan untuk kasus serupa.”
Pada 30 Desember, Nokia mengatakan pihaknya tidak akan memenuhi target keuangannya pada 2023, karena tidak dapat mengakui pendapatan yang akan diperoleh dari diskusi perpanjangan lisensi yang diperkirakan akan berlanjut hingga 2024.
“Meskipun telah terjadi negosiasi yang intens antara pihak-pihak terkait dan pengadilan di seluruh dunia menguntungkan Nokia, perusahaan akan memprioritaskan perlindungan nilai portofolio patennya dibandingkan mencapai tenggat waktu tertentu untuk penyelesaiannya,” kata Nokia dalam pernyataannya pada 30 Desember”, bunyi pernyataan resmi Nokia.
Dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, pendapatan lisensi menyumbang lebih dari setengah laba operasional Nokia karena penjualan infrastruktur jaringan dan jaringan selulernya menurun.
Oppo dan Vivo dimiliki oleh BBK Electronics Tiongkok, sementara Huawei menjual Honor kepada konsorsium lebih dari 30 agen dan dealer pada November 2020.
Sejak berpisah dari Huawei, Honor terus menjadi bintang di pasar smartphone dalam negeri. Honor tercatat menjadi yang pertama dalam hal pengiriman ponsel di pasar ponsel pintar terbesar di dunia, Tiongkok, pada kuartal ketiga dengan 11,8 juta unit terjual, kata firma riset Canalys.
Baca Juga: Pengadilan Tiongkok Memihak Oppo atas Sengketa Paten Nokia