Rabu, 30 Juli 2025
Selular.ID -

Perbedaan Baterai Nikel, LFP dan Nuklir Sampai Spesifikasinya

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Pada debat calon wakil presiden (cawapres) Republik Indonesia, hari Minggu (22/1/2024) lalu, muncul pembahasan terkait baterai nikel hingga baterai lithium iron phosphate (LFP).

Setelah baterai nikel hingga baterai LFP yang biasanya digunakan untuk handphone atau smartphone hingga kendaraan listrik, kini ramai diperbincangkan terkait baterai jenis baru.

Baterai tersebut yakni baterai bertenaga nuklir yang saat ini digaungkan perusahaan rintisan asal China, Betavolt.

Betavolt mengklaim jika baterai bertenaga nuklir ini berukuran mini namun memiliki kemampuan daya tahan hingga 50 tahun.

Hal tersebut membuat, alat yang menggunakan baterai bertenaga nuklir ini tidak perlu melakukan isi ulang daya.

TONTON JUGA:

Lalu apa perbedaan dari baterai nikel, baterai LFP dan baterai nuklir menurut spesifikasinya masing-masing?

Baterai nikel, baterai LFP, dan baterai nuklir adalah tiga teknologi penyimpanan energi yang berbeda.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Baca juga: Tesla Memang Masih Menggunakan Nikel, Tetapi . . .

Baterai nikel adalah jenis baterai lithium-ion yang menggunakan nikel sebagai bahan bakunya.

Baterai nikel memiliki kapasitas penyimpanan yang tinggi, sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang besar, seperti kendaraan listrik dan pembangkit listrik.

Namun, baterai nikel juga memiliki kelemahan, yaitu relatif mahal dan kurang aman.

Baterai LFP adalah jenis baterai lithium-ion yang menggunakan lithium, besi, dan fosfat sebagai bahan bakunya.

Baterai LFP memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih rendah daripada baterai nikel, tetapi baterai LFP lebih aman dan lebih murah.

Untuk baterai LFP cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang relatif kecil, seperti perangkat elektronik dan kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang pendek.

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

Sementara untuk baterai nuklir adalah teknologi penyimpanan energi yang menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan panas yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik.

Baterai nuklir memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat tinggi, sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang sangat besar, seperti jaringan listrik.

Namun, baterai nuklir juga memiliki kelemahan, yaitu relatif berbahaya dan menimbulkan polusi radiasi.

Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan utama antara baterai nikel, baterai LFP, dan baterai nuklir:

Perbedaan Baterai Nikel, LFP dan Nuklir
Perbedaan Baterai Nikel, LFP dan Nuklir

Pada akhirnya, pilihan teknologi penyimpanan energi yang paling tepat tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing.

Baterai nikel cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang besar dan jarak tempuh yang jauh, seperti kendaraan listrik dan pembangkit listrik.

Baterai LFP cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang relatif kecil, seperti perangkat elektronik dan kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang pendek.

Sementara, baterai nuklir cocok untuk aplikasi yang membutuhkan penyimpanan energi yang sangat besar, seperti jaringan listrik.

Baca juga: Gratis Ganti Baterai Hingga 4 Tahun Jika Beli Vivo Y100 5G

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU