Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Operator Seluler Dituntut Gunakan BTS Terbang, Ini Kata Kominfo

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut semua operator seluler nantinya akan menggunakan base transceiver station (BTS) terbang alias High Altitude Platform Station (HAPS).

Hal tersebut membuat Telkomsel, Indosat, XL Axiata dan Smartfren tidak akan lagi membuat BTS menara yang ada di daratan tetapi BTS yang ada di udara.

Meski demikian, Kominfo melalui Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Usman Kansong mengatakan masih mengkaji dampak base transceiver station (BTS) terbang di Indonesia.

Usman menyebutkan BTS terbang harus mampu mengatasi persoalan geografis di Indonesia sebagai pertimbangan utamanya.

TONTON JUGA:

“Masih harus kita kaji lagi ya, sejauh mana efektivitasnya dalam mengatasi persoalan geografis di Indonesia yang cukup menantang dan luas,” ujar Usman, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Kominfo, Ismail menyatakan saat ini dunia internasional tengah melakukan uji coba pada teknologi yang satu ini.

Baca juga: Kominfo Sebut Hanya Dua Operator yang Menangkan Lelang Spektrum

“(BTS terbang secara global) Belum, saat ini masih uji coba prototype, tetapi tidak akan lama (mulai digunakan),” ujar Ismail.

Adapun Ismail mengatakan Indonesia akan mulai mengadopsi BTS terbang ini di seluruh Indonesia saat teknologinya sudah disetujui oleh dunia internasional.

Saat ini, Ismail mengatakan, Indonesia juga tengah mengkaji dan menyusun regulasi terkait hal tersebut.

Menurutnya, Indonesia harus adaptif terhadap teknologi baru.

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

“Makanya teknologi itu tidak bisa dibendung. Jadi harus dilakukan adaptasi akan hal itu, apa manfaatnya, apa ancaman itu dihitung semua bisnisnya,” ujar Ismail.

Lebih lanjut, Ismail mengatakan BTS terbang ini diprediksi tidak akan mengganggu penerbangan komersil.

Menurutnya, pesawat biasanya akan terbang sekitar 10-11 kilometer di atas permukaan laut, sementara BTS terbang ada di 18-25 km di atas permukaan laut.

Sebagai informasi, World Radiocommunication Conference (WRC) 2023 memutuskan wahana dirgantara super atau High Altitude Platform Station (HAPS) dapat beroperasi di Indonesia dengan menggunakan empat frekuensi di pita 900 MHz, 1800 MHz, 2,1 GHz dan 2,6 GHz.

Penempatan BTS di udara ini menjadi tahap lanjut perihal pengoperasian BTS, yang selama ini cenderung diletakan di tanah dan menempel dengan menara telekomunikasi.

Baca juga: Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU