JAKARTA, SELULAR.ID – Meski mendapat ganjalan di Eropa, pabrikan mobil listrik asal China, BYD Auto Co Ltd tetap akan segera mengaspal di Indonesia.
Seperti kabar yang santer beredar, pemerintah Indonesia membuka pintu masuk bagi BYD untuk mengaspal di negeri ini.
Namun ketika Indonesia membuka pintu masuk, BYD justru terganjal di Benua Biru lantaran mendapatkan pemeriksaan ketat dari otoritas Uni Eropa.
Melansir dari Reuters, Senin (15/1/2023), Komisi Eropa akan melakukan pemeriksaan terhadap BYD terhadap bisnisnya di Eropa.
TONTON JUGA:
Penyelidikan tersebut akan menyasar dugaan bahwa BYD melakukan praktik ilegal yang menciptakan persaingan tidak sehat dengan produsen lokal di Eropa.
Sumber Reuters yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika terbukti bersalah dalam melakukan persaingan tidak sehat, maka BYD akan dikenakan hukuman dalam bentuk tarif.
Baca juga: Bisakah Xiaomi Ikuti Langkah BYD Dalam Bermain EV?
Para penyidik akan melakukan penyelidikan dengan mengunjungi pabrik BYD, Geely dan SAIC.
Namun demikian, sumber tersebut menyebutkan bahwa penyelidikan hanya akan dilakukan kepada pabrikan asal China.
Sebab, pemeriksaan tidak akan dilakukan kepada pabrikan non-China seperti Tesla, Renault dan BMW, walaupun mereka memproduksi mobilnya di China.
Sebagai informasi, penyelidikan tersebut diluncurkan pada Oktober dan dijadwalkan berlangsung selama 13 bulan.
Penyelidikan itu akan membuktikan dugaan mengenai kendaraan listrik buatan China yang memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan produsen lokal UE, mendapatkan keuntungan yang tidak adil dari subsidi negara.
Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol
Terpisah, Komisi Eropa mengonfirmasi akan melaksanakan kunjungan tersebut.
“Komisi Eropa akan melakukan kunjungan verifikasi pada Januari-Februari 2024,” ujar Olof Gill, Juru Bicara Komisi Eropa untuk Perdagangan.
Adapun di Indonesia, rencana peluncuran produk mobil listrik BYD telah dikonfirmasi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan.
Luhut melalui unggahan Instagramnya mengatakan hal ini merupakan kabar baik untuk meramaikan pasar mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia.
Dia juga mengatakan langkah BYD yang akan menanamkan modal membuat Indonesia sebagai bagian dari peta ekspansi jangka panjang dari merek pesaing Tesla tersebut.
“Tentunya kesempatan ini juga saya pergunakan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Luhut dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan.
Secara global penjualan mobil listrik BYD mencapai 526.000 unit pada kuartal IV/2023 2023 sekitar, naik dari sekitar 432.000 unit dibandingkan capaian kuartal III/2023.
Baca juga: Xiaomi Targetkan Mobil Listrik Pertamanya Mengaspal Tahun Ini