Selular.ID – Minyak mentah (WTI) mengalami penurunan pada jam dagang AS pada Selasa (23/1).
Menurut data dari Deu Calion Futures (DCFX) dan analisis oleh ahli pasar, Andrew Fischer, disebutkan Futures minyak mentah untuk penyerahan Maret diperdagangkan pada USD74,50 per barrel, mengalami penurunan sebesar 0,35%, menurut data New York Mercantile Exchange.
Baca juga: Emas Berpotensi Naik, Meski Terkoreksi di Sesi Sebelumnya
Sebelumnya, instrumen ini mencapai sesi rendah USD per barrel. Adapun tingkat support diperkirakan berada pada USD70,50, sementara resistance berada pada USD75,75.
Di sisi lain, Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sebesar 0,27%, diperdagangkan pada USD103,39.
Hal ini turut mempengaruhi dinamika pergerakan harga minyak, karena fluktuasi nilai dolar dapat memengaruhi daya beli para pelaku pasar internasional.
Sementara itu, di ICE, harga Minyak Brent untuk penyerahan Maret mengalami penurunan sebesar 0,44%, diperdagangkan pada USD79,71 per barrel.
Selain itu, spread antara kontrak Minyak Brent dan Minyak Mentah mencapai USD5,21 per barrel, mencerminkan dinamika perbedaan harga antara kedua jenis minyak tersebut.
Fischer menyampaikan prediksinya terhadap pergerakan harga minyak. Meskipun terdapat sedikit penurunan, namun prediksi ini cenderung menunjukkan adanya potensi kenaikan harga.
Fischer mencatat bahwa kebutuhan minyak dapat meningkat karena eskalasi konflik di Timur Tengah yang semakin meluas. Konflik tersebut menjadi faktor krusial yang mempengaruhi ketersediaan minyak di pasar global.
Selain itu, isu perang dunia ketiga antara Eropa dan Rusia memberikan dampak signifikan. Pemerintahan Eropa memberikan informasi kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri terhadap potensi krisis energi, yang dapat memicu panic buying dan peningkatan permintaan minyak. Dengan kondisi ini, permintaan yang tinggi dapat mendorong kenaikan harga minyak.
Meskipun terdapat ketidakpastian global, arah trend harga minyak masih cenderung naik. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda perubahan yang signifikan dalam dinamika pasar minyak.
Pelaku pasar dan investor diharapkan untuk memperhatikan secara cermat perkembangan situasi geopolitik yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap harga minyak dalam beberapa waktu ke depan.
Baca juga: Cara Cek Lokasi Penjual Minyak Goreng Rp14.000 Secara Online dari Handphone