Selular.ID – Dalam sebuah langkah strategis untuk menyederhanakan operasinya dan memperkuat bisnis inti kendaraan listriknya, Nio, produsen mobil listrik Tiongkok, mengucapkan selamat tinggal kepada bos bisnis smartphone-nya, Yin Shuijun, dan menyerahkan jabatannya kepada kepala hardware, Bai Jian.
Yin Shuijun telah memimpin bisnis smartphone Nio sejak awal tahun 2022, dengan latar belakang sebagai presiden yang bertanggung jawab atas bisnis ponsel di aplikasi kecantikan Tiongkok, Meitu.
Namun, email internal Nio tertanggal 5 Januari 2024, mengungkapkan Yin mengundurkan diri, dan Bai Jian akan mengambil alih kendali divisi smartphone.
Perkembangan ini tidak serta merta menandakan berakhirnya bisnis smartphone Nio, melainkan sebuah konfigurasi ulang.
Beberapa orang dalam industri berspekulasi Nio berencana meluncurkan setidaknya tiga generasi produk ponsel.
Sebelumnya, Nio telah berkomitmen untuk menginvestasikan RMB 1 miliar (€130 juta) per tahun dalam bisnis teleponnya, dan mereka bermaksud untuk mengintegrasikan Nio Phone ke dalam model EV di bawah sub-merek dengan nama sandi Alps dan Firefly.
Baca Juga: Produsen EV Nio Terjun ke Bisnis Smartphone dan Smartwatch
Ponsel Nio yang diluncurkan pada acara Nio Innovation Day pada September 2023, dirancang untuk memberikan pengalaman konektivitas yang berpusat pada mobil kepada pemilik mobil Nio.
Ia memiliki tombol aksi yang memungkinkan pengguna mengakses lebih dari 30 fungsi dengan cepat, termasuk mengontrol fitur-fitur kendaraan seperti mengatur AC dan pengaturan pijat kursi.
Nio memposisikan smartphone ini sebagai perangkat pertama di dunia yang benar-benar dirancang untuk mobil.
Namun, kinerja keuangan Nio secara keseluruhan menghadapi tantangan pada tahun 2023, terutama dalam hal jumlah pengiriman, sehingga menyebabkan pertimbangan ulang terhadap strategi diversifikasi perusahaan.
Pendiri, ketua, dan CEO Nio, William Li, mengakui hambatan ini dan mengumumkan rencana untuk mengurangi posisi sekitar 10 persen.
Pengurangan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sumber daya dan mengarahkan investasi ke proyek-proyek yang memberikan kontribusi lebih cepat terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Meskipun Nio awalnya melakukan produksi baterai sendiri, Li menyadari pendekatan ini mungkin tidak akan meningkatkan margin kotor dalam waktu tiga tahun.
Akibatnya, perusahaan mengalihkan fokusnya ke arah produksi baterai untuk menurunkan biaya.
Selain itu, Nio berencana untuk memisahkan unit manufaktur baterainya sebagai bagian dari upaya berkelanjutannya untuk mengoptimalkan operasi dan mengurangi biaya.
Bai Jian, kepala perangkat keras Nio, mengonfirmasi ia akan mengawasi bisnis smartphone, menggarisbawahi komitmen Nio untuk menjembatani kesenjangan antara kendaraan dan perangkat seluler.
Bai, yang memiliki gelar PhD di bidang kriptografi dan teknik komunikasi dari Universitas Telekomunikasi Beijing, bergabung dengan Nio pada November 2020 setelah menjabat posisi di Xiaomi dan Oppo.
Baca Juga: Ponsel Oppo dan Vivo Bisa Jadi Kunci Mobil Listrik Nio
Di era di mana integrasi smartphone dan kendaraan semakin mulus, Bai membayangkan masa depan di mana ponsel dan mobil saling terkait erat.
Dia mengisyaratkan rencana Nio untuk menggunakan chip yang dikembangkannya sendiri di smartphone mereka, menekankan konvergensi teknologi antara ponsel dan kendaraan.
Nio telah membuat kemajuan signifikan dalam pengembangan chip, dengan mengumumkan chip kontrol utama LiDAR internal pertamanya, Yang Jian, dan chip penggerak otonom, Shenji NX9031, saat peluncuran kendaraan listrik andalannya, Nio ET9.
Ketika Nio terus berkembang dan fokus kembali pada bisnis inti kendaraan listriknya, transisi divisi smartphone di bawah kepemimpinan Bai Jian menandakan perubahan strategis bagi perusahaan.
Meskipun komitmen Nio terhadap inovasi tetap teguh, perubahan ini menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan finansial dan mempertahankan fokus yang tajam pada penawaran kendaraan listrik mereka.
Baca Juga: Smartphone Besutan Mobil Nio Resmi, Bisa Jadi Kunci Mobil Meski Dimatikan
