Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Karyawan Apple Resign dan Hijrah ke Google, Analis Ungkap Alasannya

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Sejumlah karyawan Apple memutuskan resign dan pindah ke sesama perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Google.

Hal tersebut diungkapkan olej analisis LinkedIn yang menjelaskan jika Google menjadi tujuan berikutnya jika karyawan Apple memutuskan untuk resign.

Tidak hanya itu, analisis LinkedIn mengungkap tren perpindahan karyawan di perusahaan-perusahaan teknologi.

Mengutip Tech Times, Sabtu (25/11/2023), analisis ini dilakukan oleh Switch on Business.

TONTON JUGA:

Analisis tersebut berdasarkan profil-profil di LinkedIn yang terhubung dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi.

Baca juga: Apple Bakal Terapkan AI Generatif di iPhone dan iPad Tahun Depan

Pencarian komprehensif mengenai Google, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, IBM, Tesla, Oracle, Netflix, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel, dan Uber dilakukan dengan fokus untuk mengidentifikasi karyawan-karyawan di perusahaan ini dan afiliasi profesionalnya.

Rupanya, mereka yang baru bergabung dengan Apple sebagai karyawan, sebagian juga pernah bekerja di Intel, Microsoft, dan Amazon.

Apalagi, akuisisi bisnis modem smartphone Intel pada 2019 memegang peran kunci dalam lanskap rekrutmen Apple.

Sementara untuk karyawan Apple yang mengundurkan diri, mereka paling banyak memilih pindah ke Google sebagai tujuan utama.

Ini mengungguli pilihan lain seperti Amazon dan Meta.

Menurut 9to5Mac, adapun daftar tujuan kerja utama mantan karyawan Apple meliputi Google, Meta, Amazon, Microsoft, Tesla, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel, dan Oracle.

Apple Paling Minim

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

Sementara terkait rekrutmen Apple, temuan menarik survei ini menunjukkan bahwa Apple merekrut presentase tenaga kerja yang relatif kecil dari raksasa teknologi lain, yakni hanya sekitar 5,7 persen.

Ini berbeda dengan pesaing utama mereka seperti Meta (26,5 persen), Google (25,1 persen), dan Salesforce (20,7 persen).

Seiring dengan perkembangan teknologi yang lebih cepat, LinkedIn disebut juga beradaptasi dengan perubahan besar, terutama terkait AI atau kecerdasan buatan.

Pada awal bulan, situs jejaring sosial profesional ini juga meluncurkan fitur AI yang membantu pengguna meningkatkan keterlibatan dan penciptaan konten. Meski begitu, fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna Premium.

Langkah ini bagaimana pun jadi hal maju bagi perusahaan, dengan menyediakan tool AI yang bisa membantu pengguna terhubung dengan profesional lainnya.

Baca juga: Kominfo Sebut Revisi UU ITE Bakal Lebih Ketat

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU