Selular.ID – Ericsson, penyedia peralatan telekomunikasi yang berbasis di Stockholm, melaporkan kerugian sebesar $2,84 miliar pada kuartal ketiga 2023.
Pendapatan perusahaan, disesuaikan dengan biaya tidak berulang, adalah 7 sen per saham. Hasilnya sejalan dengan ekspektasi analis Wall Street yang memperkirakan laba sebesar 7 sen per saham.
Pendapatan Ericsson untuk periode tersebut jauh di bawah perkiraan Wall Street, yaitu sebesar $5,96 miliar dibandingkan perkiraan $6,23 miliar.
Kekurangan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi industri telekomunikasi. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kinerja vendor jaringan seperti Ericsson, yaitu kondisi perekonomian global, persaingan, dan perubahan permintaan pasar.
Meskipun mengalami kerugian, kinerja Ericsson pada kuartal ketiga menunjukkan stabilitas dan ketahanan di tengah lingkungan pasar yang penuh tantangan.
Perusahaan terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, dengan fokus pada teknologi mutakhir seperti solusi 5G dan Internet of Things (IoT). Investasi ini menempatkan Ericsson sebagai pemain kunci di masa depan telekomunikasi.
Baca Juga: Ericsson Rombak Jajaran Eksekutif Perusahaan Termasuk Indonesia
Kemitraan strategis dan kolaborasi Ericsson dengan para pemimpin industri lainnya juga berkontribusi terhadap keunggulan kompetitifnya.
Melalui kerja sama yang erat dengan operator jaringan dan penyedia teknologi, Ericsson mampu memberikan solusi inovatif dan mendorong transformasi digital industri di seluruh dunia.
Dengan perkembangan pesat industri telekomunikasi, Ericsson tetap berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam kemajuan teknologi.
Hasil finansial perusahaan, dipadukan dengan investasi dan kemitraan yang berkelanjutan, mencerminkan tekad perusahaan untuk membentuk masa depan konektivitas dan memungkinkan digitalisasi masyarakat.
Baca Juga: Ericsson Soroti Wawasan 5G Sebagai Pilar Penting Bagi Pengembangan 6G
