Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Dapatkah Leica Mengatrol Posisi Xiaomi di Pasar Smartphone Premium?

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Vendor ponsel terbesar ketiga di dunia Xiaomi akhirnya merilis smartphone unggulan, Xiaomi 13T.

Resmi melenggang di pasar Indonesia, Rabu (3/10/2023), varian 13T merupakan hasil kerjasama ekslusif Xiaomi dengan pabrikan kamera terkemuka asal Jerman, Leica.

Smartphone ini menawarkan konfigurasi kamera yang memukau, memanfaatkan teknologi Leica Summicron dengan ketajaman gambar yang luar biasa.

Dengan tiga kamera utama berlensa Leica, Xiaomi 13T membawa pengalaman fotografi ke tingkat berikutnya. Kamera wide-angle 50MP setara lensa kamera dengan focal length 24mm memungkinkan pengguna untuk mengabadikan momen sangat detail.

Tak ketinggalan, kamera telefoto 50mm juga beresolusi 50MP, memberikan kemampuan zoom yang tajam dan jelas.

Ditambah dengan kamera ultra-wide 15mm beresolusi 12MP, pengguna dapat menangkap pemandangan yang lebih luas dan dramatis.

Hadirnya Xiaomi 13T menjadi jawaban bagi pengguna smartphone yang kehilangan Leica pasca berakhirnya kemitraan dengan Huawei. Seperti kita ketahui, selama bertahun-tahun Huawei sangat lekat dengan Leica.

Harus diakui, kolaborasi dengan Leica merupakan sebuah langkah yang ampuh dan berhasil dengan sangat baik, membantu Huawei memantapkan dirinya sebagai raja kamera di industri ponsel pintar.

Pasca Huawei, Xiaomi dengan cepat mengambil alih kesempatan bermitra dengan Leica. Vendor yang didirikan oleh Lei Jun itu, berharap langkah sukses yang pernah diraih Huawei, juga kelak akan dinikmati oleh perusahaan.

Baca Juga: Xiaomi Konfirmasi Boyong Smartphone Leica Pertama ke Indonesia

Sebelum menjalin kemitraan dengan Leica, Xiaomi telah banyak menelurkan smartphone kelas atas dan menengah yang luar biasa, dan sebagian besar memiliki kamera yang bagus.

Vendor yang identik dengan warna jingga ini, telah melakukan rebranding dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya menjadi perusahaan smartphone premium di Eropa dan belahan dunia lainnya, dan telah menaikkan harga jajaran produk premiumnya secara signifikan.

Xiaomi sudah menjadi produsen ponsel pintar terbesar ketiga di dunia, dan jelas bahwa mereka ingin memainkan peran yang lebih menonjol, sekaligus mengalahkan Apple dan Samsung.

Xiaomi tahu bahwa jika ingin menjadi Huawei atau Samsung berikutnya, mereka perlu meningkatkan fitur fotografinya. Kesepakatan branding dengan Leica mungkin merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjual ponsel cerdasnya dengan lebih mudah.

Kabar baiknya, di sejumlah pasar utama, seperti India dan Indonesia, tengah terjadi “premiumiasasi”. Sebagian pengguna rela membeli smartphone dengan harga yang lebih tinggi. Mereka ingin naik kelas dari segmen low end ke mid end, bahkan high end.

Selain karena alasan “fashion statement”, peralihan tersebut karena pengguna ingin mendapatkan pengalaman yang lebih baik, karena smartphone kelas menengah dan premium, menawarkan lebih banyak fitur dan teknologi yang lebih baik.

Menurut laporan IDC, pasar ponsel pintar global sekarang tampaknya telah melewati fase pertumbuhannya yang cepat, dengan siklus penggantian konsumen yang semakin lama.

Konvergensi dalam inovasi perangkat, dan munculnya pasar ponsel cerdas yang diperbarui yang lebih matang, terutama yang menyentuh volume rendah hingga menengah, mendorong permintaan yang lebih tinggi.

Namun, segmen premium ($600+ harga grosir), terus tumbuh kebal terhadap kendala yang lebih luas, karena konsumen yang matang memilih pengalaman yang unggul, didukung oleh ketersediaan opsi keuangan yang mudah di seluruh geografi utama.

Segmen premium adalah satu-satunya segmen yang tumbuh selama beberapa kuartal terakhir, mencapai kontribusi Q2-2023 tertingginya ke pasar secara keseluruhan. Lebih dari satu dari lima ponsel pintar yang terjual selama kuartal tersebut termasuk dalam segmen premium.

Apple mengendarai gelombang “premiumisasi” ini, mencapai rekor saham di beberapa pasar baru yang biasanya tidak dianggap sebagai pasar intinya. Contoh utama adalah India, yang tumbuh 50% YoY pada Q2 2023.

Performa kuat yang berkelanjutan dari segmen premium telah memastikan bahwa pendapatan tidak sebanyak volume penjualan. Itulah sebabnya vendor-vendor smartphone, terus berinvestasi dalam perluasan pasar dan inovasi dalam teknologi yang lebih baru.

Di tengah bertiupnya angin “premiumisasi” ini, langkah Xiaomi meluncurkan Xiaomi 13T terbilang tepat. Strategi menggandeng Leica menjadi cara instan untuk masuk ke segmen premium yang selama ini dikuasai Apple dan Samsung.

Tak dapat dipungkiri, bolaborasi dengan Leica, bisa menjadi daya tarik utama bagi pengguna. Apalagi harga yang ditawarkan Xiaomi 13T sangat menggiurkan, hanya Rp 6 jutaan.

Baca Juga: Inilah Kabar Smartphone Xiaomi dan Leica Di Pasar Indonesia

Halaman Selanjutnya..

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU