Selular.ID – Lupakan sejenak pandangan kita dari merek-merek smartphone China utama, seperti Xiaomi dan BBK Group (Oppo, Vivo, Realme, OnePlus).
Mari alihkan ke Transsion Holdings, vendor China lainnya. Untuk diketahui, Transsion adalah vendor di balik semakin agresifnya tiga brand smartphone: Tecno, Itel, dan Infinix.
Jika sebelumnya banyak yang mungkin memicingkan mata terhadap Transsion, kini rasanya persepsi itu perlu dibuang jauh-jauh.
Pasalnya, jika kita melongok kinerja Transsion, pendapatan grup perusahaan yang mengawali bisnisnya di Afrika itu, bikin geleng-geleng kepala.
Dalam laporan resminya, Transsion melaporkan pendapatan sebesar RMB 25,03 miliar pada paruh pertama 2023.
Pencapaian tersebut terbilang anomali. Pasalnya, pengiriman smartphone di pasar global terus menurun. Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), volume pengiriman ponsel pintar global mencapai 265,3 juta unit pada kuartal II 2023.
Jumlah tersebut turun 7,8% (year-on-year/yoy) dibanding kuartal II tahun lalu yang pengirimannya mencapai 287,6 juta unit.
Nah, di tengah tren penurunan itu, Transsion justru mencetak kinerja mengesankan. Vendor yang berbasis di Beijing itu, mencatat pertumbuhan sebesar 8,3% YoY.
Laba bersih tumbuh 27,2% YoY terutama disebabkan oleh komposisi produk yang lebih baik (proporsi ponsel pintar lebih tinggi dibandingkan ponsel menengah, dengan 92% pendapatan grup berasal dari ponsel pintar) dan ekspansi geografis ke pasar bernilai lebih tinggi.
Periode Q2-2023 menjadi titik terang karena pendapatan naik 30,7% dan laba bersih tumbuh 83,9%. Itu adalah kuartal terbaik dalam sejarah Transsion baik dari segi pendapatan dan laba bersih. Margin kotor juga meningkat menjadi 24,5%, naik 2,4% dari tahun lalu.
Sebagian besar perubahan haluan Transsion dalam metrik keuangan utama di atas dapat dikaitkan dengan pemulihan fundamental makroekonomi di pasar dalam negeri Afrika dan sekitarnya. Yang terpenting, tingkat inflasi telah menurun sementara harga pangan telah stabil.
Baca Juga: Pasar Smartphone Indonesia Q2-2023: Transsion Group Berkibar Saat Vendor Lain Menurun
Mata uang lokal juga mendapatkan pijakan yang lebih kuat sementara beberapa negara yang mempunyai utang di pasar negara berkembang telah berhasil mendapatkan paket restrukturisasi dengan pemberi pinjaman.
Sebagai perusahaan ponsel yang paling kuat di Afrika, berkat penetrasi saluran yang mendalam dan kekuatan pemasarannya, Transsion sekali lagi mendapatkan keuntungan terbesar dari kemajuan ini.
Biaya operasional Transsion pada Semester 1-2023 meningkat 5% YoY karena perusahaan meningkatkan operasinya, terutama di pasar-pasar baru.
Transsion bersikap agresif dalam penjualan dan pemasaran meskipun terjadi penurunan siklus, dengan belanja untuk aktivitas ini meningkat 23,6% YoY pada semester pertama 2023.
Belanja penelitian dan pengembangan juga meningkat 20,6% YoY untuk mendorong upaya premiumisasi dan mengembangkan produk bernilai lebih tinggi untuk menargetkan pasar baru.
Biaya yang diatribusikan ke manajemen tumbuh 6% YoY, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi menjadi positif, terutama disebabkan oleh penurunan biaya komponen dan material, karena perusahaan mengurangi inventarisnya dan bergerak menuju model operasi yang lebih ramping.
Menurut Counterpoint Research, volume penjualan ponsel cerdas Transsion tumbuh 3% YoY pada paruh pertama 2023 dan 17% YoY pada Q2 2023 karena permintaan ponsel pintar TECNO dan Infinix meningkat secara global, terutama di pasar baru perusahaan.
Hal ini membantu arus kas Transsion, karena uang tunai meningkat 61% YoY dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar RMB 12,79 miliar.
Jumlah hari inventaris turun menjadi 61, dari 86 hari pada tahun lalu. Oleh karena itu, permasalahan persediaan yang meresahkan perusahaan selama setahun terakhir berhasil diatasi.
Sebagian besar keberhasilan finansial Transsion dapat dikaitkan dengan komitmen berkelanjutannya untuk memasuki pasar baru.
Pada Q2 tahun 2023, Afrika menyumbang 57% dari volume penjualan ponsel pintar Transsion, turun bersih sebesar 8% dari tahun lalu.
Di luar Afrika, penjualan ponsel pintar Transsion tumbuh 35% pada Q2 2023, terutama di Amerika Latin, Eropa Timur, India, dan Asia Tenggara.
Alasan peningkatan besar profitabilitas Transsion terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan.
Harga jual rata-rata (ASP) smartphone Transsion naik 14% YoY selama dua tahun berturut-turut. Kawasan MEA menjadi penyebab peningkatan ini karena ekspansi besar-besaran ke Timur Tengah merupakan faktor utamanya.
Dalam upaya untuk meniru kesuksesannya di Afrika, Transsion menargetkan pasar kelas bawah ketika memasuki pasar baru, namun ada potensi bagi perusahaan untuk tumbuh melampaui tingkat saat ini.
Meskipun Transsion terus menikmati margin kotor yang stabil sekitar 30% di Afrika, perusahaan menghadapi lanskap yang lebih kompetitif di seluruh dunia, dengan margin kotor sebesar 15%-20%. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan seiring perusahaan melanjutkan strategi premiumisasinya.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Wakil Presiden Transsion Qi Zhang mengatakan perusahaannya akan meluncurkan flip lipat pada September 2023. Peluncuran smartphone lipat menunjukkan kehebatan teknis Transsion yang tak kalah dengan vendor lainnya di segmen premium.
Baca Juga: Penjualan Transsion Group Meningkat Di Saat Permintaan Smartphone Melemah