Konferensi itu akan menyoroti beberapa hal.
Di antaranya, lanskap dinamis investasi teknologi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Lalu, strategi kalibrasi ulang untuk menavigasi ketidakpastian dan transisi sektor teknologi.
Termasuk kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence, teknologi keberlanjutan, dan lainnya serta paya yang dapat para pemain industri lakukan.
David mengatakan selama dua hari penuh, para startup dan venture capital akan mengikuti berbagai rangkaian acara yang meliputi sesi diskusi panel yang dihadiri oleh para pembicara ternama dan sesi business matchmaking.
Nexticorn Summit tahun lalu berhasil mempertemukan lebih dari 300 pendiri dan C-Level startup Indonesia dengan lebih dari 250 partners dan principals dari venture capital global.
Tahun lalu, ada 800 sesi business matchmaking.
Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan, Kominfo merangkul berbagai pemangku kepentingan dalam kolaborasi tersebut.
“Kami ingin lebih memperluas pengembangan ekosistem digital agar semakin banyak startup yang bertumbuh dan berkembang, khususnya perusahaan rintisan tahap awal binaan HUB.ID.
Caranya, mempertemukan mereka dengan investor lokal dan global,” kata dia.
HUB.ID terbagi atas dua aktivitas utama.
Pertama, HUB.ID Accelerator yang membuka akses sinergi dan kerja sama bisnis dengan perusahaan swasta, BUMN, lembaga pemerintah pusat/daerah, dan lembaga riset/institusi pendidikan.
HUB.ID Accelerator telah membantu lebih dari 90 startup digital sejak 2021.
Kedua, HUB.ID Summit yang memfasilitasi pertemuan bisnis antara startup dengan venture capital. Tahun lalu, acara ini memfasilitasi 80 startup dan 80 venture capital, dengan menciptakan 800 pertemuan bisnis.
Dari pelaksanaan HUB.ID, ada penambahan investasi baru lebih dari US$ 10 juta per semester I tahun ini.
Baca juga: Superbank dan Genesis Beri Solusi Pembiayaan Rp600 Miliar untuk Startup Indonesia
