Selular.ID – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, mengunjungi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta untuk memberikan edukasi keuangan sekaligus memberikan dukungan pendampingan kepada para mahasiswa di kampus tersebut.
“Kami hadir di sini untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada adik-adik mahasiswa kita. Agar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal dan bijak menggunakan produk jasa keuangan sehingga memberikan manfaat dan tidak menyusahkan generasi muda kita. Kejadian sebelumnya menjadi pembelajaran untuk kemudian mahasiswa dapat menyiapkan masa depan yang lebih baik,” kata Friderica.
Baca juga: OJK Lapor Pasar Saham Indonesia Menguat 0,32% Di Agustus 2023
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi keuangan terutama di kalangan pemuda dan pelajar. Hal ini menjadi salah satu sasaran prioritas edukasi keuangan masif yang dilakukan OJK.
Salah satunya dengan menyelenggarakan edukasi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta. Langkah ini dilakukan agar para pelajar memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang baik dan terhindar dari penipuan investasi atau aktivitas keuangan ilegal dan bijak menggunakan produk jasa keuangan.
Kehadiran OJK di Kampus UIN ini, menurutnya juga sebagai bentuk dukungan dan upaya pendampingan kepada para mahasiswa UIN yang menjadi korban kejadian penawaran produk jasa keuangan yang sempat ramai di kampus itu beberapa waktu lalu.
Friderica berpesan kepada segenap mahasiswa, apapun jurusan ilmu yang dipelajarinya harus memiliki pemahaman yang bagus mengenai sektor jasa keuangan karena kepandaian itu akan mendampingi dia seumur hidup.
“Apapun profesinya walaupun punya penghasilan yang baik tapi jika tidak bisa mengelola keuangan atau terkena skema penipuan akan berpengaruh kepada kehidupan dia dan masa depannya. Masa depan yang harusnya cemerlang jadi terganggu karena terjerumus hal seperti itu,” katanya.
Friderica juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menghindari dan tidak mengikuti gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) yang berkembang di kalangan anak muda yang justru banyak menjerumuskan pada kehidupan yang penuh masalah.
Baca juga: OJK Tegas Beri Sanksi 2 Manajer Investasi Didenda Rp3 Miliar Lebih