Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Beredar Uang Mutilasi, BI Imbau Warga Waspada

BACA JUGA

Selular.ID – Uang mutilasi lagi viral di media sosial. Besarannya Rp 100 ribu. Uang mutilasi merupakan asli yang disobek, lalu ditempelkan dengan uang palsu.

Menanggapi hal tersebut, Bank Indonesia meminta masyarakat berhati-hati. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menjelaskan, jika uang tersebut benar uang mutilasi yang merupakan campuran uang asli dan palsu alias uang yang diragukan keasliannya masuk dalam kategori merusak uang Rupiah sebagaimana Pasal 25 Ayat (1) UU Mata Uang No. 7 Tahun 2011.

“Yang dimaksud dengan ‘merusak’ adalah mengubah bentuk, atau mengubah ukuran fisik dari aslinya, antara lain membakar, melubangi, menghilangkan sebagian, atau merobek,” kata Marlison yang dilansir berbagai sumber.

Baca juga: Utang Luar Negeri RI Tembus 402,8 miliar dolar AS, BI: Tetap Terkendali

Peredaran uang mutilasi yaitu uang asli yang disobek lalu ditempelkan dengan uang palsu.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, membenarkan adanya uang mutilasi tersebut, dengan ciri-ciri uang mempunyai nomor seri yang berbeda.

Uang tersebut tergolong sebagai uang yang separuh asli, separuh palsu dan tidak dapat digunakan sebagai alat transaksi atau alat pembayaran.

Dalam hal ini, uang yang dirusak secara sengaja tidak sah untuk digunakan dalam transaksi. Jika masyarakat menemukan uang mutilasi, bisa datang ke Bank Indonesia cabang terdekat untuk memastikan keasliannya.

Adapun uang mutilasi yang beredar menjadi bahan perbincangan di masyarakat setelah viral sebuah video di media sosial yang menunjukkan uang besaran Rp100 ribu dengan nomor seri yang berbeda di media sosial.

Erwin juga menghimbau untuk tetap memerhatikan desain uang rupiah.

“Kami mengimbau masyarakat untuk mengenal, merawat dan menjaga dengan baik rupiah melalui 5 Jangan: jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, jangan dibasahi, dan jangan distaples. Uang rupiah yang terawat akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengenali ciri-ciri keasliannya,” ujarnya.

Erwin juga mengingatkan bahwa rupiah adalah simbol kedaulatan negara, yang mana merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia.

Di dalamnya berisi cerita dan narasi tentang keberagaman dan persatuan, juga dicantumkan para pahlawan nasional serta kekayaan bangsa.

“Cintai Rupiah menjadi wujud mencintai Indonesia, Bangga Rupiah sama seperti menjaga kedaulatan bangsa dan negara, sedangkan Paham Rupiah adalah wujud menjaga stabilitas perekonomian Indonesia,” katanya.

Baca juga: Indonesia, Malaysia, Dan Thailand Kompak Dukung Mata Uang Lokal

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU