Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Terungkap Penyebab Penurunan Harga Saham Telkom hingga 3,8%

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Terungkap penyebab saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM mengalami penurunan.

Dalam lima hari perdagangan, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengalami penurunan sebesar 3,8%.

Hingga penutupan pasar modal hari Selasa (18/7/2023), harga saham Telkom turun ke level Rp3.850 dan semakin menjauhi level psikologis Rp4.000.

Penyebab penurunan harga saham Telkom ini kemungkinan besar akibat prediksi penurunan laba bersih Telkom pada kuartal IV-2023.

TONTON JUGA:

Untuk kuartal II-2023, kinerja Telkom memang prediksinya masih cukup baik.

Berdasarkan konsensus analis yang Bloomberg rangkum, pendapatan Telkom pada kuartal II perkiraannya meningkat menjadi Rp37,7 triliun.

Baca juga: Serupa Erajaya, Telkom Raih Best Corporate Digital Transformation di Selular Award 2023

Prediksi peningkatan ini lebih dari Rp1 triliun dari kuartal sebelumnya yang sebesar Rp36 triliun.

Estimasi Laba bersih juga tumbuh menjadi Rp8,2 triliun dari Rp6,4 triliun.

Selasa (18/72023), saham TLKM mengalami penurunan sebesar 1,5% menjadi Rp 3.850, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 381 triliun.

Harga saham TLKM terendah dalam 52 minggu terakhir mencapai Rp 3.570, sementara yang tertinggi mencapai Rp 4.770.

Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyatakan bahwa secara keseluruhan, kondisi top dan bottom line Telkom sebenarnya relatif stabil sepanjang tahun 2023.

Namun, terlihat adanya indikasi penurunan laba bersih pada kuartal IV, meskipun tidak signifikan.

Konsensus analis memprediksi laba bersih Telkom pada kuartal IV tahun ini mencapai Rp5,5 triliun, lebih rendah dari kuartal II dan III.

“Meskipun demikian, hal ini masih dapat ditoleransi karena ada dampak dari potensi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujar Valdy pada Selasa (18/7/2023).

“Hal ini mengingat ekspektasi perubahan arah kebijakan moneter beberapa bank sentral, terutama di AS dan Tiongkok,” sambungnya.

Dia juga menilai bahwa kinerja Telkom tahun ini cenderung lebih stabil dan bahkan meningkat.

Hal ini seiring dengan keyakinan bahwa konsumsi rumah tangga dan sektor telekomunikasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi tahun 2023.

Selain itu juga berpotensi memberikan dukungan bagi kinerja Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Baca juga: Telkom Justru Rilis IndiBiz Usai Lepas IndiHome ke Telkomsel

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU