Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Tak Hanya E-commerce, TikTok Juga Ingin Kuasai Bidang Ini

BACA JUGA

BEIJING, SELULAR.ID – Setelah meluncurkan layanan e-commerce, TikTok kembali melebarkan sayapnya ke bisnis baru.

TikTok meluncurkan layanan streaming menguji layanan streaming musik di Australia, Meksiko, dan Singapura setelah merilis layanan tersebut di Indonesia dan Brasil.

Layanan streaming musik berlangganan TikTok ini bernama TikTok Music, yang rilis di Australia, Meksiko, dan Singapura, Rabu (19/7/2023) lalu.

“Kami mengundang pengguna di Australia, Meksiko, dan Singapura untuk ikut serta di uji coba TikTok Music mulai hari ini,” kata TikTok dalam pernyataannya.

TONTON JUGA:

Peserta uji coba bisa menggunakan layanan TikTok Music selama 3 bulan, gratis.

Menurut DataReportal, Meksiko adalah pasar terbesar ke-4 TikTok dengan 62,4 juta pengguna aktif bulanan di atas 18 tahun.

Baca juga: TikTok Hadapi Masalah Hukum di Australia, Simak Penyebabnya

Tiga pasar terbesar TikTok adalah Amerika Serikat (116,5 juta pengguna), Indonesia (113 juta), dan Brasil (84,1 juta).

Melansir berbagai sumber, TikTok berambisi mendorong pertumbuhan perusahaan di pasar selain AS seiring dengan upaya politisi AS untuk memblokir aplikasi video singkat tersebut.

CEO TikTok Shou Chew sebelumnya menyatakan rencana TikTok untuk mengguyur modal miliaran dolar ke Asia Tenggara.

Pengguna TikTok Music bisa melakukan sinkronisasi dengan akun TikTok mereka. “TikTok Music adalah layanan musik jenis baru yang menggabungkan kemampuan penemuan musik di TikTok dengan layanan streaming yang menawarkan jutaan lagu dari ribuan artis,” kata TikTok.

Pesaing utama TikTok di layanan streaming musik adalah Spotify dan Apple Music.

Di Indonesia, TikTok Music akan menggantikan Resso yang telah mereka tutup pada awal bulan Juli.

Sebelum layanan musik, TikTok juga telah menyediakan layanan ecommerce bernama TikTok Shop.

Opsi dari fitur ini bisa para pengguna untuk berjualan secara live streaming dari aplikasi TikTok.

Menurut data Momentum Works, Indonesia masih berada dalam genggaman dua platform ecommerce terbesar milik dua konglomerasi teknologi raksasa regional.

Keduanya yaitu Shopee dan Tokopedia.

Dua ecommerce berikutnya juga bersaing ketat di papan tengah, yaitu Bukalapak dan Lazada.

TikTok yang dalam setahun terakhir agresif di e-commerce merekrut pedagang ke platform TikTok Shop miliknya, kini menguasai 5 persen GMV lalu Blibli menyusul sebesar 4 persen.

Kabarnya, TikTok memang memasang target ambisius untuk platform belanja online tersebut pada tahun ini.

Transaksi penjualan (GMV), TikTok patok sampai US$20 miliar atau setara Rp297 triliun, menurut sumber dalam perusahaan.

Baca juga: Empat Kontroversi TikTok: Dari Konten Negatif, Pelanggaran Privasi, Hingga Tudingan Merugikan UMKM

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU