Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Modul Perempuan Maju Digital Upaya Pemerintah Dukung Peran UMKM Perempuan

BACA JUGA

Selular.ID – Peran perempuan pelaku usaha miro kecil menengah (UMKM) sangat esensial dalam perekonomian nasional. Terbukti dari data pemerintah dimana dari total 65,5 juta UMKM–yang notabene penyokong PDB Indonesia–sebanyak 64 juta adalah usaha mikro, dan lebih dari setengahnya dijalankan perempuan.

Perempuan menggerakkan 34% usaha menengah, 50,6% usaha kecil dan 52,9% usaha mikro.

Bintang Puspayoga, Menteri PPPA RI, menyampaikan bahwa peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender merupakan salah satu agenda prioritas yang dimandatkan oleh Presiden RI.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 mencatat bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan mencapai 54,4%.

Sedangkan laki-laki sudah mencapai 83,98%. Partisipasi kerja perempuan perlu ditingkatkan melalui pemberdayaan ekonomi.

Ada 64 juta usaha mikro di Indonesia, dengan lebih dari setengahnya atau 60 persennya dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Artinya, perempuan adalah penopang ekonomi nasional.

“Untuk mendorong keterlibatan lebih banyak perempuan dalam ekonomi nasional, kita butuh berkolaborasi salah satunya melalui pemanfaatan digital,” ujar Bintang, di Jakarta (12/07/23).

Baca Juga:Muncul Pesaing Baru Bagi Shopee dan Tokopedia, Tak Hanya TikTok

Dukungan berbagai pihak menjadi sangat krusial. Maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI) sangat mengapresiasi upaya semua elemen, dalam mendorong kemajuan perempuan wirausaha serta memastikan perempuan sepenuhnya dilibatkan dalam menggerakkan perekonomian nasional yang inklusif terutama dalam pemanfaatan dan akses digital.

Menteri PPPA RI juga berharap Modul Perempuan Maju Digital yang diluncurkan mampu mendukung pengentasan masalah akses digital bagi perempuan pelaku usaha di Indonesia.

“Peluncuran modul ini diharapkan membantu meningkatkan keterampilan digital perempuan pelaku usaha sehingga bisa berdaya secara maksimal,” tutur Bintang.

Hilmi Adrianto, Wakil Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, menuurtnya, peran perempuan UMKM yang cukup agresif ini membuat Tokopedia berkolaborasi dengan KemenPPPA RI, dan UPRINTIS (komunitas pemberdayaan perempuan UMKM) meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital.

Modul ini dihadirkan untuk meningkatkan daya saing perempuan pelaku UMKM yang ingin memulai dan mengembangkan bisnis secara online.

Dikatakan Hilmi, melihat peran dan potensi perempuan pelaku UMKM, Tokopedia yang terdiri dari lebih dari 14 juta penjual dan hampir 100%nya UMKM–terus berupaya mendorong kemajuan perempuan pelaku UMKM.

“Supaya makin mendapat panggung dan menjadi pilihan masyarakat. Salah satunya dengan berkolaborasi bersama KemenPPPA RI dan meluncurkan Modul Perempuan Maju Digital,” ujar Hilmi.

Novita Hardini, Founder UPRINTIS Indonesia, menuturkan, Perempuan pelaku usaha menghadapi berbagai tantangan, mulai dari menambah pendapatan keluarga, pelatihan kewirausahaan yang terbatas, kemandirian dalam pengambilan keputusan bisnis, pencatatan keuangan, meningkatkan skala usaha dan masih banyak lagi.

Kolaborasi Tokopedia dan UPRINTIS lewat Modul Perempuan Maju Digital diharapkan bisa membantu perempuan wirausaha menjawab tantangan-tantangan ini.

Modul Perempuan Maju Digital dan Upaya Lain Tokopedia untuk Pemberdayaan Perempuan

Ada berbagai topik bahasan dalam Modul Perempuan Maju Digital; hasil kerja sama Tokopedia, KemenPPPA RI dan UPRINTIS.

Mulai dari 10 langkah awal pemberdayaan bisnis milik perempuan, e-commerce membuat perempuan sukses dalam ekonomi digital, cara memajukan bisnis milik perempuan, hingga hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi perempuan pengusaha di era digital.

Modul Perempuan Maju Digital dapat diakses secara gratis lewat Pusat Edukasi Seller Tokopedia.

Modul ini juga disosialisasikan ke perempuan pelaku UMKM lewat Kelas Perempuan Maju Digital (KPMD) yang rutin diadakan di berbagai daerah di Indonesia.

KPMD adalah turunan inisiatif Hyperlocal Tokopedia; inisiatif yang bertujuan meningkatkan daya saing pelaku UMKM agar punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang, tanpa harus pindah ke ibukota.

Di KPMD, Tokopedia bersama pemerintah provinsi dan kota, memberikan edukasi offline khusus bagi perempuan pelaku UMKM di berbagai daerah, seperti Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, Bali dan akan terus merambah kota lain.

Selain KPMD–masih dalam rangka pemberdayaan perempuan–Tokopedia bersama pemerintah terus membantu perempuan pelaku UMKM mendapatkan izin usaha atau Nomor Induk Berusaha (NIB) secara online.

Sepanjang 2022, Tokopedia dan pemerintah telah membantu lebih dari 5.000 pelaku UMKM, termasuk perempuan, mendaftar NIB.

Ada pula fitur Bangga Lokal di halaman utama Tokopedia, yang berisi produk dari UMKM termasuk yang dijalankan perempuan, sekaligus sebagai upaya mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Jumlah Perempuan Penjual dan Pembeli di Tokopedia Melonjak, Riset: 58,7% Pekerja yang Diberdayakan Penjual Tokopedia adalah Perempuan

Berkat upaya pemberdayaan perempuan oleh Tokopedia bersama para mitra strategis, animo perempuan dalam memulai dan mengembangkan bisnis di Tokopedia terus meningkat.

Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Balikpapan (Kalimantan Timur) dan Gianyar (Bali) menjadi beberapa wilayah di Indonesia dengan kenaikan tertinggi jumlah perempuan penjual selama semester I 2023 dibandingkan semester I 2022, dengan rata-rata peningkatan hampir 1,5 kali lipat.

Baca Juga:Tokopedia Dorong Perlindungan HKI di Seluruh Ekosistem

Riset LPEM FEB UI 2023 mengungkapkan bahwa penjual di Tokopedia mempunyai rata-rata dua pekerja dan lebih dari setengah (58,47%) dari pekerja yang diberdayakan oleh penjual di Tokopedia adalah perempuan.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU