Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Ini Tanggapan Kaspersky Soal Kebocoran Data Paspor

BACA JUGA

Selular.ID – Kemarin lusa, masyarakat Indonesia kembali digegerkan kabar kebocoran data kembali terjadi, lebih tepatnya data paspor diretas oleh pelaku yang tidak bertanggung jawab, Inilah penjelasan Kaspersky mengenai hal ini.

Sebanyak 34 juta data atau lebih tepatnya 34.900.867 data paspor yang telah diretas, pelakunya tidak lain dan tidak bukan kabarnya ialah orang yang sama membocorkan data Kominfo, yakni Bjorka.

Karena Sebelumnya, hacker Bjorka membuat unggahan bahwa mereka memiliki data paspor milik hampir 35 juta warga Indonesia.

Melihat kasus ini yang kembali terjadi, dan kembali juga menimpa data-data penting, Kaspersky memberikan tanggapan atas dugaan kebocoran data paspor ini.

Adrian Hia, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky mengatakan pada laporan yang diterima redaksi Selular.ID pada Jum’at (07/07/2023) menyebutkan bahwa,

“Kami menyadari adanya kabar dugaan kebocoran data paspor yang dilaporkan telah menyebarkan informasi nama lengkap, nomor paspor, tanggal kadaluarsa paspor, tanggal lahir, dan data rahasia lainnya yang tercantum dalam paspor Indonesia.”

“Setiap saat, informasi yang bocor di tangan penjahat siber memungkinkan mereka untuk meniru atau menyebarkan penipuan rekayasa sosial.” Katanya.

Perlu di ingatkan kejadian kebocoran data janganlah dianggap sepele, Kaspersky mengingatkan bahwa dengan data yang telah diretas dapat menghubungi atau menandai tempat tinggal, atau bahkan melakukan transaksi keuangan.

“Dengan data yang terbuka, peretas dapat menghubungi Anda baik online atau offline —-mereka dapat mengirimi puluhan pesan pesan, menandai tempat tinggal, melakukan transaksi keuangan yang melanggar hukum dengan berpura-pura menjadi Anda atau menyimpan data pribadi Anda untuk menjualnya demi keuntungan finansial lebih lanjut.” Jelasnya.

Dan lebih parahnya lagi, data-data yang diretas bisa saja di jual di web gelap, keuntungan hanya di dapatkan peretas, sedangkan korban ya tetap menjadi korban yang terancam.

“Selain itu, para kriminal siber ini bahkan dapat menjual data yang diduga dicuri tersebut di web gelap. Misalnya saja, peneliti kami menemukan bahwa penjahat siber dapat menjual paspor yang dipindai dari $6 hingga $15 di platform gelap.”

Dijelaskan juga risiko pelanggaran data biasanya berlanjut untuk jangka panjang. Data terbuka yang digunakan oleh kriminal siber ini dapat mengubah jalan hidup siapa pun.

Dan bahaya ini tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan atau bisnis karena bahkan individu biasa pun dapat terpengaruh secara parah.

Diingatkan, bagi instansi pemerintahan terkait maupun perusahaan swasta di Indonesia, pintu Kaspersky selalu terbuka untuk membagikan keahlian kepada organisasi mana pun, baik publik maupun swasta, untuk menghadapi tantangan semacam ini.

Baca juga : Kominfo Telusuri Kebocoran Data Paspor Milik 35 Juta WNI yang Bjorka Lakukan

 

 

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU