Selular.ID – Grab akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran pada pekan ini.
Raksasa ride-hailing asal Singapura, Grab Holdings, sedang mempersiapkan putaran pemutusan hubungan kerja (PHK) terbesarnya sejak pandemi.
Hal ini telah beberapa orang yang ada dalam perusahaan itu ungkapkan.
“Pengurangan akan perusahan umumkan segera minggu ini dan kemungkinan akan melampaui putaran 2020 yang menyusut staf sebesar 5%, atau sekitar 360 karyawan,” papar sumber tersebut melansir Bloomberg, Selasa (20/6/2023).
TONTON JUGA:
Rencana ini sendiri Grab umumkan tahun ini demi memproyeksikan keuntungan tahun ini, setelah menaikan jumlah pendapatan pada tahun lalu.
Baca juga: Gara-gara GoTo, Investor Grab Alami Banyak Kerugian
“Kami mencapai hasil ini dengan berfokus untuk menangkap peningkatan permintaan Mobilitas,” kata Anthony Tan, Group Chief Executive Officer, pada Februari lalu.
“Mengoptimalkan biaya kami, mengurangi biaya layanan, dan berinovasi pada produk dan layanan yang mendorong kelekatan dan keterlibatan dalam ekosistem kami,”
Padahal pada akhir 2022, Grab juga sebelumnya tidak akan melakukan PHK
Bahkan, pihak Grab malah tengah melakukan perekrutan di sejumlah bidang kerja.
Chief Operating Officer (COO) Grab Alex Hungate mengungkap, awalnya mereka sempat khawatir akan adanya resesi global.
Untuk itu perusahaan sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Meski begitu, Grab tidak sampai melakukan PHK massal.
“Sekitar pertengahan tahun, kami melakukan semacam reorganisasi khusus, tetapi saya tahu perusahaan lain telah melakukan PHK massal,” kata Hungate melansir Reuters.
“Kami tidak masuk dalam kategori itu,” sambung Hungate.
Saat ini, Grab memang tengah berusaha mengincar profitabilitas di tengah persaingannya dengan GoTo atau Gojek.
Di saat mengincar profitabilitas, harga saham Grab yang melantai di wall street malah terus menurun.
Baca juga: GrabFood dan GoFood Alami Penurunan Transaksi, Simak Penyebabnya