Selular.ID – Target profitabiltas PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Tbk bisa saja terganjal karena TikTok.
Pasalnya aplikasi media sosial asal China itu sudah memiliki TikTok Shop yang hadir sejak tahun 2021 lalu.
Tidak hanya GoTo, TikTok Shop terus memberikan ancaman ke para perusahaan e-commerce baik lokal maupun dari luar negeri.
Bahkan sejumlah prediksi menyebut ancaman dari TikTok Shop ini bisa berlangsung hingga beberapa kuartal ke depan.
TONTON JUGA:
Kuartal I-2023, TikTok Indonesia menghasilkan Gross Merchandise Value (GMV) atau total pembelian sekitar US$2,5 miliar.
Jumlah itu memang masih lebih rendah dari pada capaian GoTo di kuartal pertama yang mencapai US$4,2 miliar.
Baca juga: LPEM FEB UI Bocorkan Pendapatan Kurir GoTo, Berpengaruh ke Profitabilitas?
Akan tetapi, basis pelanggan TikTok Shop ke depan bakal lebih besar.
Sebab, perusahaan ini tidak hanya membidik konsumen menengah ke bawah tetapi juga menengah ke atas.
Tahun lalu, induk TikTok, ByteDance, menghasilkan EBITDa US$25 miliar, melampaui Grup Alibaba.
Artinya, aksi TikTok membakar duit untuk menggenjot pertumbuhan dan pangsa pasar di Indonesia belum akan berhenti dalam waktu dekat.
“Kami akan terus mencermati bagaimana strategi TikTok Shop memengaruhi perubahan radikal industri e-commerce nasional,” tulis Sucor Sekuritas dalam laporan riset tentang GoTo, Jumat (23/6/2023) kemarin.
Sekuritas ini percaya, GoTo masih memiliki ruang untuk memonetisasi bisnis, terutama dari kebijakan iklan Tokopedia dan bisnis pinjaman Goto Financial.
Bahkan pada kuartal I-2023, take rate Tokopedia mencapai 3,6%.
Sucor Sekuritas juga memandang netral harga saham GOTO.
Secara teknikal, support saham GOTO mencapai Rp 104-112, sedangkan resistance Rp 120-127.
“Kami prediksi jalan Goto untuk mencapai profitabilitas akan menghadapi tantangan di depan,” tulis sekuritas itu.
Baca juga: GoTo Dukung Inklusi Keuangan Mitra, Pendapatan Tembus 5%
