Selular.ID – Huawei kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung keamanan siber di Indonesia, dengan memperbarui Nota Kesepahaman (MoU) untuk kerja sama di bidang keamanan siber dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Penandatanganan tersebut dilaksanakan di sela kunjungan BSSN ke Kantor Pusat Huawei di Shenzen dan Pusat Transparansi Keamanan Siber dan Perlindungan Privasi Huawei di Dongguan, keduanya berlokasi di Tiongkok.
Guo Hailong, CEO Huawei Indonesia, juga menyatakan apresiasinya, pembaruan Nota Kesepahaman ini merupakan satu lagi tonggak penting dalam inisiatif keamanan siber bersama, yang sejalan dengan tujuan untuk menjalin kemitraan quad-helix yang lebih luas antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas.
Sejak penandatanganan Nota Kesepahaman pertama di tahun 2019, BSSN berkolaborasi dengan Huawei telah melaksanakan lebih dari 90 program.
Mulai dari CyberHub Fest, seminar Keamanan 5G, Tech Day bersama perguruan tinggi, seminar TIK/Keamanan Siber, hingga seminar PSIRT/CSIRT dan seminar Indeks KAMI beserta program sertifikasi terkait.
“Program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 23.300 peserta dari 14 kementerian dan lembaga pemerintahan, 11 perguruan tinggi, 14 asosiasi, dan banyak pelaku industri lainnya,”ujar Guo Hailong.
Baca Juga:Gelar Technology Days, XL Axiata Gandeng Ericsson, Huawei, Nokia, ZTE dan AWS
Sean Yang, Huawei Global Cybersecurity and Privacy Officer, menekankan pentingnya upaya pengamanan dari ancaman siber di era digital saat ini. Ia menyerukan kolaborasi antar pemain industri untuk berbagi praktik-praktik terbaik, serta peningkatan kemampuan kolektif di bidang tata kelola, standar, teknologi, dan verifikasi.
Menurut Sean Yang, dalam dunia digital saat ini, keamanan siber menjadi kian penting. Penting menanamkan kepercayaan kepada masyarakat umum maupun regulator terkait keamanan produk dan layanan yang mereka gunakan sehari-hari.
“Dengan bekerja bersama-sama, kita dapat mencapai keseimbangan yang tepat antara keamanan dan pengembangan di lanskap yang semakin digital ini.”terang Sean Yang.
Syarbeni, Cyber Security and Privacy Officer (CSPO), Huawei Indonesia menjelaskan, “Dalam bidang keamanan siber ini, menghadapi tantangan yang kompleks, yang tidak bisa diuraikan hanya dengan berfokus pada salah satu titik lemah.
Itu sebabnya, kerja sama sangat diperlukan. Untuk dapat mengatasi tantangan keamanan siber, dibutuhkan pendekatan yang sistematik dan mencakup seluruh industri serta masyarakat luas.
“Kita perlu membangun kemampuan kolektif serta menggabungkan kekuatan kita, agar dapat secara efektif memperkuat keamanan siber dan perlindungan privasi melalui pertukaran praktik terbaik dan kerja sama yang erat.”tutur Syarbeni.
Hinsa Siburian, Kepala BSSN Letjen (Purn.) menyampaikan apresiasinya kepada Huawei atas implementasi kerjasama yang telah dilakukan dengan baik dan telah banyak membantu dalam peningkatan kapabilitas baik bagi personil BSSN maupun stakeholder BSSN.
“Sesuai dengan implementasi quadhelix dalam Strategi Keamanan Siber dan Sandi, sektor privat juga memiliki peran penting dalam mengamankan ruang siber nasional, sehingga kerjasama antara BSSN dengan Huawei perlu terus dilakukan,”urai Hinsa.
Berdasarkan Nota Kesepahaman yang diperbarui, Huawei dan BSSN akan membentuk sebuah komite untuk merancang dan melaksanakan kerja sama tersebut.
Baca Juga:Huawei Cloud Dorong Pertumbuhan Baru di Sektor E-Commerce
Kedua belah pihak juga akan melebarkan dan memperluas kolaborasi mereka hingga ke aspek di luar peningkatan kapasitas, serta bekerja sama untuk memfasilitasi pembelajaran lanjutan, sertifikasi profesional, dan peningkatan kompetensi dalam hal-hal terkait keamanan siber.