Selular.ID – Dalam sepekan ini, harga saham dari perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) alami kenaikan, bagaimana di Indonesia?
Bursa saham Wall Street, Amerika Serikat mayoritas berakhir di zona hijau dalam beberapa pekan ini.
Padahal negeri Paman Sam sedang di tengah kebuntuan terkait pembicaraan mengenai kenaikan plafon utang AS.
Indeks Komposit Nasdaq naik 0,50% pada 12.720,78 poin karena kenaikan saham teknologi seperti induk Google, Alphabet 1,87% dan Meta Platforms sebesar 1,1%.
TONTON JUGA:
Indeks S&P 500 naik tipis 0,02% menjadi berakhir pada 4.192,63 poin.
Sedangkan, Dow Jones Industrial Average turun 0,42% menjadi 33.286,58 poin.
Baca juga: Apple Inc Tak Bisa Pertahankan Harga Saham Mereka di Level Tertinggi
“Ketika drama pagu utang meningkat, saham teknologi berkapitalisasi besar telah menjadi perdagangan defensif favorit baru Wall Street,” kata Analis Pasar Senior di OANDA Edward Moya, melansir Reuters.
Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy sebelumnya menggelar pertemuan pada Senin (22/5/2023) untuk membahas peningkatan plafon utang federal.
Waktu pembahasan itu hanya berjarak 10 hari sebelum AS dapat menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Meski demikian, sepanjang 2023 merupakan tahun yang positif untuk harga saham raksasa teknologi di AS.
Saham Apple naik 38 persen, lalu saham Microsoft mendaki 0,40 persen.
Saham induk usaha Google, Alphabet melonjak 43 persen, dan saham Amazon melambung 49 persen, dan saham Meta telah naik lebih dari 125 persen.
Sedangkan indeks saham S&P 500 hanya naik 12 persen pada 2023.
Harga Saham Teknologi Indonesia
Baca juga: Ada yang Aneh dengan Harga Saham GOTO yang Tiba-tiba ARA, Simak Penyebabnya
