Selular.ID – Qualcomm memperkenalkan ControlNet yang merupakan aplikasi kecerdasan buatan atau AI di smartphone.
Hal tersebut membuat para pesaingnya harus waspada akan kehadiran ControlNet ini.
Qualcomm ControlNet memperkenalkan salah satu manufaktur chip kenamaan di dunia ini tampaknya akan mengubah ‘meta’ dari chipset pada smartphone.
Di mana tidak hanya memiliki kemampuan komputasi memadai, kini chip tersebut mampu menjalankan aplikasi kecerdasan buatan atau AI secara terintegrasi.
TONTON JUGA:
ControlNet dapat pengguna smartphone gunakan secara terintegrasi dan tidak membutuhkan koneksi internet sama sekali.
Cara kerjanya yang terintegrasi ke dalam smartphone dan tidak membutuhkan koneksi internet tentunya memberikan keuntungan tersendiri.
Baca juga: Qualcomm Akuisisi Produsen Chip Keamanan Mobil Otonom, Autotalks
Di mana kecerdasan buatan yang kalian kenal macam Stable Diffusion, Midjourney, dan lain-lainnya, masih saja membutuhkan koneksi internet.
Tidak hanya dapat berjalan tanpa internet, kecerdasan buatan yang Qualcomm kembangkan ini juga mampu membuat gambar dalam kurang dari 12 detik.
Cara kerjanya masih sama, Anda cukup masukkan teks dan chipset ini akan langsung membuat gambar berdasarkan teks yang Anda ketikkan.
Qualcomm ControlNet juga terancang khusus untuk dapat berjalan dengan optimal pada smartphone.
Menariknya, kecerdasan buatan buatan Qualcomm ini dapat berjalan pada platform Windows, Mac, iOS, dan tentunya Android tanpa mengirim data apapun ke internet.
Hal ini berarti gambar yang user buat tidak akan tersimpan di cloud, tetap akan didistribusikan ke pihak ketiga, atau akan tersimpan pada sistem terpusat dan terjamin keamanannya.
Untuk menjajal kecerdasan buatan ini, Anda harus memiliki smartphone dengan Digital Signal Processor (DSP) macam Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2.
Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong mengatakan hybrid AI akan memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Pasalnya akan mempermudah proses pengiriman informasi dari edge device ke cloud.
“Hybrid AI itu kombinasi antara AI yang ada di cloud dan AI di perangkat,” ujarnya, Rabu (21/6/2023).
“Kita akan melihat bahwa kedepannya akan terjadi kombinasi edge dan cloud dan bernama hybrid AI,” sambungnya.
Adanya ControlNet ini membuat para pesaing Qualcomm harus waspada dan berinovasi untuk membuat hal yang lebih bagus lagi.
Para pesaing Qualcomm ini di antaranya MediaTek, HiSilicon, Exynos bahkan hingga Apple sekalipun.
Pasalnya persaingan chipset untuk smartphone ini masih sangat ketat di tengah kelangkaan bahan baku yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Qualcomm Bagi Produksi 3nm Snapdragon 8 Gen 4 antara TSMC dan Samsung