Selular.ID – ZTE Corporation sebut pasar data center Indonesia akan menjadi tolak ukur di Asia Tenggara.
VP President Director of Data Center Product Line, ZTE Corporation, Han Xunjian menyebut pasar data center Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa.
Menurutnya, potensi luar biasa ini karena ada sejumlah keunggulan khusus secara lokal.
Pertama, pemerintah sangat mendorong ekonomi digital.
Kedua, tarif listrik yang lebih rendah dari daerah lain.
TONTON JUGA:
Ketiga adalah jumlah penduduk yang sangat besar dan sebagian besar masyarakat sudah mulai menggunakan jaringan 4G sejak tahun 2014.
“Ini artinya, semua orang di Indonesia, mulai dari masyarakat hingga pemerintah akan mendorong data center bertambah banyak,” ujar Han Xuanjian, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: ZTE Eksplorasi Pembangunan Jaringan 5G Tahun Ini, Gandeng Penyedia Layanan Seluler
Han menambahkan pasar data center Indonesia tidak hanya sebagai tolok ukur untuk Asia Tenggara bahkan pasar luar negeri ZTE di seluruh dunia.
“Oleh karena itu, kami akan menempatkan sumber daya dan tenaga kerja kami ke Indonesia,” jelasnya.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan pelanggan dan mitra kami secara lokal, untuk memperluas pasar kami,” lanjut Han.
Senada dengan Han Xunjian, Director & Chief Sales Officer, ZTE Indonesia, Steven Lee menyebut Indonesia adalah pasar dengan permintaan pusat data yang sangat tinggi.
“Dengan penduduk sekitar 270 juta, banyak pemain yang datang ke Indonesia untuk berinvestasi di pusat data,” jelas Steven.
Steven menambahkan ZTE juga dapat memberikan solusi konsolidasi end-to-end dengan mitra lokalnya di Indonesia.
“Solusi kami akan lebih fokus pada keandalan yang tinggi karena keandalan yang tinggi adalah perhatian utama dari pelanggan kami,” ungkap Steven.
“Kedua adalah tentang Power Usage Effectiveness (PUE) yang lebih rendah. Semakin rendah PUE, akan membawa nilai lebih bagi pelanggan kami,” lanjutnya.
Teknologi data center yang ZTE bawa ini juga sudah melalui pengembangkan pusat data di China.
ZTE sudah memiliki pengetahuan penuh untuk kebutuhan pusat data di pasar China.
Meskipun demikian, ada perbedaan antara pasar data center di China dan Indonesia hingga tantangan yang berbeda pula.
“Misalnya saja iklim dan juga stabilitas daya, dan lainya. Jadi pada dasarnya keberadaan ZTE di pasar Indonesia ingin memberikan solusi dengan keandalan yang lebih tinggi dan PUE yang lebih rendah,” tandasnya.
Baca juga: ZTE Pamerkan Jaringan Private 5G Dengan Ukuran Terkecil di Dunia