Selular.ID – Pengguna layanan GoFood dari Gojek maupun GrabFood dari Grab alami penurunan.
Penurunan transaksi GoFood dan GrabFood ini terjadi selama periode Januari hingga Maret 2023.
Penurunan transaksi bruto alias gross merchandise volume (GMV) layanan pengiriman juga termasuk GrabExpress dan GrabFood.
Head of Regions and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan permintaan layanan GoFood dan GoSend tumbuh sangat pesat saat pandemi corona.
TONTON JUGA:
Namun layanan berbagi tumpangan alias ride hailing seperti GoRide dan GoCar melorot.
“Begitu pasca-pandemi corona, tentu saja menurun. Tetapi yang menggembirakan, ini tidak signifikan,” ujar Gede Manggala, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Ojek Online Terancam Langka, Haruskah Grab dan Gojek Ubah Kebijakan?
Menurutnya penurunan permintaan GoFood tidak signifikan, karena masyarakat sudah terbiasa memesan makanan dan minuman secara online selama pandemi corona.
“Jadi kalau dari sebelumnya, agak sedikit menurun tapi tidak signifikan,” kata dia.
Selain itu, ada faktor peningkatan inflasi, termasuk di sektor kuliner.
Gojek pun menyiapkan strategi untuk menggenjot transaksi.
“Jadi di semester dua, tugasnya bagaimana bisa tumbuh lagi dengan menyasar atau memberikan produk-produk yang lebih terjangkau,” ujarnya.
GoFood pun menyediakan fitur ‘mode hemat’ yang memberikan layanan lebih murah dari sisi harga makanan dan ongkos kirim atau ongkir.
Berdasarkan laporan kinerja GoTo Gojek Tokopedia, layanan on-demand termasuk GoRide, GoCar hingga GoFood turun dari Rp 3,13 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp 2,9 triliun selama Januari – Maret tahun ini.
Sementara itu, Grab mencatatkan GMV layanan pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood turun 9% yoy menjadi US$ 2,34 miliar.
“GMV turun dibandingkan kuartal pertama 2022 ketika permintaan meningkat akibat pembatasan aktivitas di luar rumah terkait Covid-19 di Asia Tenggara,” tulis Grab dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5/2023).
Baca juga: Fungsi NFC di Handphone yang Jarang Orang Ketahui Selain Isi E-toll